RAKYATCIREBON.ID - Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan strategi penambahan grup vaksinasi dari 79 grup menjadi 340 grup. Kebijakan tersebut dalam rangka percepatan recovery penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Majalengka.
Masing-masing grup sebanyak 4 orang dan mendapatkan honor sebesar Rp150 ribu per hari dengan durasi 20 hari. Namun, keberadaan grup vaksinasi dinilai belum maksimal.
Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd mengatakan, untuk melawan Pandemi Covid-19, pihaknya memang sudah memiliki konsep recovery atau pemulihan. Terutama terhadap sektor sektor yang dirusak oleh Covid-19, yakni kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya, berkaitan dengan kesehatan, strategi yang pertama dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada masyarakat.
Kedua, dengan meningkatkan vaksinasi Covid-19, yang terbukti mampu menunjukkan kekebalan terhadap ancaman corona.
“Sehingga di awal November kemarin kami melakukan percepatan vaksinasi. Sebelumnya kita hanya memiliki 79 grup vaksinasi untuk melayani 340 desa dan kelurahan, dan ternyata kurang berhasil,” ungkap Karna kepada Rakyat Cirebon, Selasa (2/11).
Sejak awal November ini, kata dia, pihaknya sudah bentuk 360 grup vaksinasi. Dimana setiap grup terdiri dari 4 orang dan mendapatkan honor Rp150 ribu selama 20 hari.
Dia menuturkan, setiap grup tersebut setiap harinya harus dapat mengajak 100 orang untuk melakukan kegiatan vaksinasi, baik tahap satu maupun dua.
“Sehingga jika diakumulasikan, mereka (grup, red) ditargetkan mencapai 46 ribu per hari atau sekitar 900 ribu vaksinasi selama 20 hari tersebut,” ujarnya.
Namun, dari pantauan Rakyat Cirebon di lapangan, target seratus orang per hari per 1 grup vaksin akan sulit terpenuhi.
Pasalnya di hari kedua dari beberapa desa yang berhasil di pantau kegiatan vaksin rata rata hanya mampu mencapai setengahnya yakni sekitar 50 orang saja. Itu pun sangat sulit.
Dipastikan di hari selanjutnya jumlah warga yang divaksin akan semakin sedikit. Mengingat sudah banyak warga yang sudah divaksin sebelumnya, ditambah untuk melakukan vaksinasi tahap ke dua, warga harus menunggu beberapa hari.
Salah seorang petugas Covid-19 Nana mengakui sulit mencapai target, terutama untuk vaksin tahap kedua. Sebab setelah divaksin tahap pertama, tidak bisa langsung divaksin tahap kedua. Harus ada jeda waktu untuk istirahat dulu.
“Sehingga dijeda waktu itulah jumlah warga yang divaksin akan berkurang,” pungkas sambil terlihat sibuk mengisi formulir peserta vaksin. (pai)