RAKYATCIREBON.ID – Pengurus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Milenial Indramayu masa bakti 2021-2023 secara resmi dikukuhkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, H Syaefudin SH, Kamis (28/10) di auditorium salah satu hotel.
Meski tidak tampak kehadiran unsur dinas/instansi pemerintah daerah setempat, namun para calon pengusaha muda tetap optimis bisa maju dan memajukan perekonomian.
Disampaikan Syaefudin, hadirnya UMKM Milenial Indramayu menjadi kebanggaan tersendiri. Selain haru, juga perlu diapresiasi dan didukung, karena dalam situasi dan kondisi sekarang ini belum berakhirnya ujian dan tantangan yang cukup berat. Baik masih dalam masa pandemi maupun dampak yang ditimbulkan di masyarakat, termasuk kalangan wirausaha.
“Sebenarnya adanya UMKM dari kalangan milenial ini bisa menjadi salah satu solusi dan upaya. Tentu menjawab yang sampai hari ini Kabupaten Indramayu menjadi salah satu daerah di Jawa Barat dengan IPM sangat rendah, urutan 27 dari 27 kabupaten kota di Jabar. Ini bukan keberhasilan, baik sektor daya beli, pendidikan, juga kesehatan. Ditambah lagi Indramayu masuk dalam 5 besar kategori miskin ekstrim se-Jabar. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah,” paparnya.
Sehingga dengan ketidakhadiran unsur pemerintahan pada kegiatan itu sangat disesalkan. Padahal kesempatan itu bisa dimanfaatkan oleh jajaran pemerintahan untuk hadir melihat semangat tinggi para milenial dengan terobosan dalam kewirausahaan meningkatkan perekonomian secara mandiri.
“Harusnya pemerintah hadir, terutama kepala-kepala dinas terkait seperti Diskoperindag dan Dispora. Semestinya didukung dan didorong ketika ada milenial punya ide dan terobosan,” tegasnya bernada kesal.
Meski demikian, Syaefudin mengajak milenial pelaku UMKM agar jangan patah semangat. Ia pun berbagi kisah inspirasi, pada tahun 1994 dibukanya warung ikan bakar pertama di Indramayu dengan pilihan jenis Etong dan Kanang. Usahanya digeluti hingga tahun 2009 sebelum konsentrasi terjun ke dunia politik.
“Saya apresiasi dan bangga kepada para milenial, ini harus didukung. Usaha yang dipilih jangan melulu ikut tren, tapi berupaya membuat terobosan,” ujarnya.
Dikatakan, bagi milenial diingatkan jangan berpikir menempuh pendidikan tinggi hanya untuk mencari pekerjaan. Sebaiknya bekal ilmu pengetahuan yang didapatkan bisa memunculkan ide dan terobosan yang menghasilkan untuk kesejahteraan diri dan lingkungan.
“Terlebih lagi saat ini ada peradaban yang harus diimbangi, yaitu digitalisasi teknologi yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memasarkan produk-produk. Ada istilah cepat selamat, jangan sampai ada peluang tapi diambil orang. Tetap semangat, tangguh, jujur, dan tetap berdoa, itu kunci sukses,” pungkasnya. (tar)