RAKYATCIREBON.ID - Beberapa hari belakangan, hujan sudah mulai terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka. Salah satu dampak dari datangnya musim hujan, adalah potensi bencana alam seperti banjir dan rawan longsor.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan, longsor disebabkan karena cuaca ekstrem pada musim penghujan. Dia menyebut, ada 18 kecamatan rawan longsor di Kabupaten Majalengka.
Delapan belas kecamatan tersebut adalah Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing, Cingambul, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja, Majalengka, Cigasong, Sukahaji, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Leuwimunding, Kasokandel, Panyingkiran.
Menurut Indra, 18 kecamatan di Kabupaten Majalengka itu, sebagian besar ada di wilayah perbukitan dan pegunungan.
\"Majalengka itu kan tiga wilayah. Pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Nah yang rawan itu di wilayah perbukitan dan pegunungan. Itu yang berpotensi terjadi longsor,\" kata Indra, Minggu (24/10).
Dia menjelaskan, bencana tanah longsor sangat berpotensi terjadi pada saat hujan mulai turun. Karena pada saat itu, air hujan akan masuk ke dalam retakan tanah yang kering akibat musim kemarau.
Meski saat ini sudah mulai turun hujan, namun kata dia, BPBD Majalengka belum menetapkan status siaga bencana, khususnya tanah longsor.
Saat ini, menurut dia, yang diwaspadai BPBD adalah munculnya angin puting beliung akibat peralihan dari musim kemarau ke penghujan. \"Sekarang ini peralihan dari kemarau ke hujan. Ini juga ada potensi bencana biasanya puting beliung. Karena ada pergerakan kelembaban udara,\" ungkapnya.
Indra juga menjelaskan, selain longsor, bencana banjir juga berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka. Khususnya, di wilayah utara kota angin.
Sebut saja, daerah yang langganan banjir, di antaranya Kecamatan Ligung, Jatitujuh dan Kertajati. Namun, secara keseluruhan ada 11 kecamatan yang berpotensi banjir di Majalengka.
\"Yakni, di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Dawuan, Kasokandel, Jatiwangi, Kadipaten, Palasah, Panyingkiran, Majalengka dan Cikijing,\" bebernya.
Indra mengimbau kepada warga Kabupaten Majalengka, untuk waspada dan siap siaga terhadap berbagai ancaman bencana pada musim penghujan tahun ini.
\"Selain waspada tanah longsor dan banjir, pada musim hujan ini kami juga meminta warga untuk mengantisipasi pohon yang mudah tumbang atau patah batangnya, sehingga jangan berada di bawah pohon,\" imbaunya.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merilis daftar kecamatan di Kabupaten Majalengka yang berpotensi terjadi bencana alam pergerakan tanah.
Dalam daftar tersebut, semua kecamatan di Majalengka yang berjumlah 26 kecamatan berpotensi terjadi pergerakan tanah yang rata-rata tingkat kerawanannya berada di level menengah dan tinggi.