RAKYATCIREBON.ID – Minimnya jumlah warga Kabupaten Majalengka yang divaksin Covid-19, menjadi salah satu penyebab level PPKM naik dari level 2 menjadi level 3.
Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd meminta, camat, kepala desa dan OPD untuk terus melakukan sosialisasi dan pendataan agar program vaksinasi mencapai 75 persen sesuai target pemerintah pusat.
Bagi Karna, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka turun. Bahkan, cenderung tidak ada. Namun, jumlah masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 masih belum memenuhi target. Sehingga perlu terus ditingkatkan.
“Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan merupakan satu upaya agar Majalengka bisa terbebas dari pandemi Covid-19. Secara umum kasus pandemi Covid-19 memang sudah turun. Namun, bukan berarti kita sudah aman. Oleh karenanya, masyarakat tetap harus waspada,” ujar Karna.
Hal senada diungkapkan Camat Sindangwangi, Asep Badiuzzaman SE. Pihaknya meminta agar jajaran RT dan RW serta perangkat desa terus melakukan sosialisasi dan pendataan kepada masyarakat. Guna mengetahui siapa saja masyarakat yang belum divaksin. Kemudian, diarahkan agar segera divaksin.
Dia mengungkapkan, wilayahnya baru tercapai sekitar 40 persen saja dari target 75 persen warga yang harus divaksin. Guna membuat imunitas kelompok, mengalahkan penularan virus corona.
Saat ini, pihaknya terus membuka layanan kegiatan vaksinasi yang dipusatkan di Puskesmas Sindangwangi.
“Jika memungkinkan, kegiatan vaksinasi bisa dilakukan di desa masing-masing seperti yang sudah dilakukan sebelumnya,” ujar Asep saat menghadiri penetapan RPJMDes Desa Lengkong Kulon, Jumat (22/10).
Pihaknya meminta RT dan RW serta perangkat desa terjun kembali ke masyarakat, guna menyisir dan mendata siapa saja warga yang belum divaksin agar bisa segera divaksin.
“Sehingga nantinya, akan muncul kekuatan atau imunitas kelompok yang bisa mengalahkan Covid-19. Ke depan, masyarakat bisa kembali hidup normal,” pungkasnya.(pai)