RAKYATCIREBON.ID - Pelantikan Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cirebon dihadiri Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg di Islamic Center At-Taqwa, Kota Cirebon, belum lama ini.
Dalam sambutannya, Imron menyinggung bangsa Indonesia semakin terbuka, bahkan kabupaten dengan kabupaten lain, dapat bersaingan untuk kemajuan masing-masing. Untuk itu peran mahasiswa sangat dibutuhkan.
“Dulu program itu dari atas, Bupati itu sama, sekarang dibebaskan. Maka dari itu saya ingin lebih banyak berdiskusi dengan kader PMII untuk sama-sama memajukan Cirebon,” kata Bupati Imron.
Pada kesempatan itu, Bupati Imron mengaku bahwa kesuksesan dirinya merupakan berkah yang dulu merupakan seorang aktivis.
“Saya berpikir menjadi pejabat itu karena keaktifan saya. Mungkin secara keilmuan saya tidak seberapa, namun semua karena saya aktivis maka menjadi barokah,” kata Imron.
Ia berpesan, PMII yang aktif di pendidikan harus dapat merubah pemikiran PMII ke depannya. “Sebab kalau saya ngomong PMII sekarang oleh diri saya sendiri mungkin sudah tidak tepat, karena saya ciptaan aktivis zaman dulu,” imbuhnya.
Ia mengajak kepada kader PMII untuk dapat berdiskusi bagaimana kedepan dapat memajukan Cirebon lebih maju lagi. “Bagaimana PMII yang ada di mana-mana itu bermanfaat bagi Negara, terkhusus Cirebon, inilah yang saya inginkan,” katanya
Bupati Imron juga berpesan, kader PMII Ilmunya harus mumpuni. “Jika tidak mumpuni maka ketika berkiprah di masyarakat tantangan-tangan yang sifatnya keagamaan nanti bikin repot juga,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Imron, PMII harus bisa mempadukan pemikiran-pemikiran pesantren dengan pemikiran umum untuk berkiprah luas kedepannya. Karena menurutnya kesempatan untuk berkiprah sangat terbuka dan tantangan pun sangat kompleks sekali.
“Orang sekadar pinter bukan aktivis, kebanyakan dalam pertarungan selalu kalah, karena aktivis punya banyak jaringan dan selalu diajarkan cara bermainnya bagaimana,” tukasnya.
Sementara, Ketua PMII Cabang Cirebon Alisa Riska Maulidiya menyampaikan, PMII merupakan sebuah organisasi besar yang menjadi wadah mahasiswa dalam berproses untuk membentuk karakter dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya ahasiswa dituntut untuk berpikir kritis namun juga solutif mampu menjawab tantangan zaman.
“Untuk dapat mewujudkan eskalasi digitalisasi PMII dalam Pembangunan daerah dengan visi PMII kolaboratif, saya yakin dan percaya jika kita semua sahabat-sahabat dapat bersatu, bersinergi dan berkolaborasi dengan semangat kolektif yang sama. Maka ini akan menjadi momentum bersama dalam membangun peradaban baru yang kita cita-citakan bersama PMII yang progresif mampu menjawab tantangan zaman diera digitalisasi ini untuk berkontribusi aktif dalam membangun Daerah,” ujarnya.
Menurutnya, Eskalasi Digitalisasi dalam PMII adalah sebuah sebuah keniscayaan. Kemajuan zaman dan era digitalisasi yang begitu cepat saat ini membuat perubahan yang begitu terasa. Terutama dalam kerja-kerja kaderisasi di PMII tentu kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama yang sudah tidak relevan.
“Ada sebuah pepatah mengatakan ‘jika kita ingin menghasilkan sesuatu hal yang berbeda maka harus menggunakan cara-cara yang berbeda pula. Artinya inovasi adalah kunci untuk dapat terus eksis di tengah tantangan zaman dan pasca pandemi ini,” imbuhnya. (wan)