RAKYATCIREBON.ID - Dalam waktu dekat, Dinas Kesehatan akan mulai uji petik dengan melakukan tes swab secara acak, terhadap siswa yang sedang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Cirebon, Sri Laelan Erwani mengungkapkan, uji petik akan dilakukan di semua tingkat, mulai dari sekolah dasar, SMP sampai SMA.
\"Sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan PTM sebulan ini, kami akan melaksanakan uji swab. Minggu-minggu ini kita akan mulai,\" ungkap Laelan.
Untuk di tingkat SD, lanjut Laelan, memang sebagian besar siswanya belum vaksin, dan uji petik tetap akan dilakukan untuk melihat apakah ada cluster keluarga atau tidak setelah PTM terbatas dilaksanakan. Mengingat, untuk siswa SD memang lebih banyak di rumah dan mobilitasnya cenderung rendah.
Sedangkan uji petik pada tingkat SMP dan SMA, dilakukan untuk melihat cluster di masyarakat. Karena dari segi umur, mereka siswa di tingkat SMP dan SMA mobilitasnya cukup tinggi. Setelah diperbolehkan masuk ke pusat-pusat perbelanjaan.
\"Kami sudah siapkan perangkatnya, penjadwalan dan titik lokus kita segera koordinasikan lebih lanjut dengan Disdik,\" lanjut Laelan.
Dijelaskan Laelan, uji petik dengan tes swab akan dilakukan oleh tenaga di Labkesda. Sehingga pelaksanaannya di lapangan akan menyesuaikan dengan kondisi tenaga labkesda.
\"Ada beberapa daerah yang sudah ada hasil. Karena mereka PTM lebih dulu. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan sesuai harapan. Satu jenjang satu sekolah. Kita akan lihat, karena tenaga terbatas, melihat kemampuan tenaga di labkesda,\" jelas Laelan.
Masih dikatakan Laelan, sejak PTM terbatas pertama kali diterapkan, Dinas Kesehatan melalui puskesmas di setiap wilayah melakukan pemantauan secara ketat di sekolah, sehingga secara kontinyu, Dinkes pun mendapatkan laporan pelaksanaannya.
\"Kita memonitor, melakukan pemantauan di lapangan. Baik sarana prokes maupun pelaksanaan, pemantauan ini terus berlanjut sampai pandemi berakhir. Minggu ini kita mulai uji petik, ini akan berlanjut,\" kata Laelan.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah-Madrasah (UKS/M) Provinsi Jawa Barat, Muftiah Yulismi mengapresiasi rencana uji petik test swab yang akan dilakukan Satgas Covid di Kota Cirebon.
Di Jawa Barat, memang ada beberapa daerah yang diinstruksikan pusat untuk melakukan test swab secara acak. Dan Kota Cirebon, tanpa diinstruksikan secara insiatif melakukan uji petik test swab untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas.
\"Kota Cirebon ini bagus. Kalau daerah lain melakukan uji petik karena instruksi pusat, Kota Cirebon selangkah lebih maju sudah berinisiatif untuk mandiri melakukan tes swab secara acak. Ini sangat kami apresiasi,\" kata Muftiah. (sep)