RAKYATCIREBON.ID - Pemerintah Kota Cirebon masih fokus mengembangkan potensi di wilayah pesisir. Terbukti dengan penataan Pesisir Panjunan yang saat ini sedang dilakukan melalui program penataan kumuh skala kawasan.
Tak hanya sampai di situ, masih di kawasan pesisir, Pemkot Cirebon juga memiliki konsep pengembangan wisata terintegrasi antara wisata religi, budaya dan wisata pantai. Dengan menghubungkan potensi keraton-keraton, heritage di pelabuhan sampai ke pesisir Panjunan yang sedang dirapikan.
Namun demikian, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, wilayah selatan juga tak luput dari konsep pembangunan dan pengembangan yang sudah disusun pemkot. Meskipun memang saat ini pengembangan di kawasan selatan masih seputar penataan TPA.
\"Kawasan selatan ini, target pengembangan kita masih di sampah,\" ungkap Eti saat memenuhi salah satu agenda di wilayah Argasunya.
Diakui Eti, saat ini, penyelesaian persoalan sampah yang masih banyak dikeluhkan, menjadi program prioritas dan visi misi walikota.
\"Memang hari ini, sampah menjadi target utama dari program kami. Terlebih karena kapasitas kita, di TPA Kopiluhur sudah overload,\" kata Eti.
Sementara itu, Lurah Argasunya, Whisynu Zakiantar Erlangga menambahkan, program untuk penataan dan pengembangan di TPA memang belum berjalan maksimal. Namun kondisi di lapangan, sampai saat ini masih terpantau kondusif. Terlebih mengenai persiapan pengelolaan sampah yang melibatkan kerja sama dengan luar negeri yang sedang dijalankan.
\"Belum, memang kondisi TPA sudah mulai kondusif,\" ungkap Whisynu.
Mengenai potensi sendiri, terlebih potensi lahan yang tak perlu ditanyakan lagi, Whisynu mengatakan, banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan. Namun sebagai pemerintahan di tingkat bawah, ia masih menunggu arahan dari Pemkot.
\"Kita masih wait and see, nunggu arahan. Lahan di selatan sangat banyak. Minimal satu-satu dikembangkan. Harapan kita, secepatnya konsep wisata religi, kampung Pesantren cepat terwujud,\" kata Whisynu. (sep)