Kota Cirebon Mulai Siaga Banjir dan Tanah Longsor

Kamis 30-09-2021,15:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Kota Cirebon mulai waspada terhadap potensi bencana saat musim penghujan, berupa banjir dan tanah longsor. Itu ditandai dengan apel gelar pasukan yang dilakukan, Rabu (29/9).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, melihat data yang ada, tiga tahun terakhir Kota Cirebon punya tren banjir yang rutin terjadi saat musim penghujan. Bahkan pernah terjadi banjir parah pada tahun 2018 lalu.

Saat itu, banjir yang terjadi di beberapa titik, seperti di Kalijaga dan Pekiringan. Sehingga menyebabkan sedikitnya 12 ribu penduduk terdampak.

\"Kita punya tren kurang baik saat musim hujan. Puncak hujan kali ini diprediksi terjadi di awal tahun 2022, Januari,\" ungkap Agus usai memimpin apel.

Dijelaskan Agus, musim hujan kali ini harus diantisipasi secara serius. Karena menurut prediksi, curah hujan tahun ini akan lebih tinggi dari musim penghujan pada tahun sebelumnya.

Atas dasar prediksi tersebut, tidak menutup kemungkinan potensi bencana yang bisa terjadi di Kota Cirebon juga lebih tinggi.

\"Waspada, karena berpotensi kembali terjadi banjir. Terutama menjelang dan saat puncak musim hujan. Karena pada musim hujan kali ini, BMKG memprediksi curah hujannya diperkirakan akan lebih tinggi,\" jelas Agus.

Menurut rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima, lanjut Agus, musim penghujan tahun ini diprediksi mulai terjadi pada bulan Oktober. Dan akan berjalan hingga triwulan pertama tahun 2022 mendatang. \"Menurut rilis BMKG, hujan mulai Oktober ini,\" lanjut Agus.

Tak hanya menginstruksikan BPBD untuk siaga dari segala hal, termasuk memastikan sarana dan prasarana penanggulangan bencana siap digunakan jika diperlukan. Agus juga menginstruksikan kepada SKPD terkait untuk mulai melakukan normalisasi sungai, memperbaiki drainase hingga memantau debit sungai secara berkala.

\"Kerja bakti di masyarakat juga harus mulai dilakukan. Saya meminta BPBD berkoordinasi secara teknis dengan semua pihak untuk kesiapsiagaan. Kita minta pemetaan sarpras yang dimiliki TNI-Polri. Sehingga, jika ada bencana, tidak ada delay untuk penanggulangan. Petugas langsung turun,\" kata Agus.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengeluarkan instruksi kepada semua kabupaten dan kota yang ada untuk bersiap-siap menghadapi musim penghujan.

Termasuk waspada terhadap potensi kebencanaan yang bisa terjadi sesuai kondisi geografis daerahnya. Di Kota Cirebon sendiri memiliki potensi banjir dan tanah longsor yang harus diwaspadai.

\"Ini adalah salah satu wujud persiapan menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor. Nanti kita tindak lanjuti dengan rakor teknis bersama semua pihak,\" ungkap Khaerul.

Dia memastikan, menjelang musim penghujan ini, semua sarana dan prasarana kebencanaan siap digunakan jika diperlukan.

\"Kami sudah siapkan semua peralatan penanggulangan, dan siap dipakai jika diperlukan. Bahkan jika kurang, kita sudah koordinasi dengan TNI-Polri,\" pungkasnya. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait