RAKYATCIREBON.ID - Wacana pemekaran wilayah berupa Provinsi Cirebon Raya kembali mengemuka. Kemarin, Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Cirebon Raya (KP3C) dideklarasikan di salah satu hotel di Jalan Siliwangi Kota Cirebon. Sementara Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH kembali menegaskan menolak wacana tersebut.
Ditemui usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Kota Cirebon, Azis mengaku tak memikirkan perihal pembentukan Provinsi Cirebon Raya. Pihaknya lebih memilih untuk memberikan kontribusi bagi Provinsi Jawa Barat dan mendapatkan peran dari Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan Jawa Barat.
\"Termasuk di dalamnya Kota Cirebon. Saya lebih tertarik itu, daripada membahas pembentukan provinsi baru,\" ungkap Azis kepada sejumlah wartawan, Senin (27/9).
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Di tengah situasi pandemi yang mulai melandai, Azis tak ingin terlena. Upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan terus dilakukan.
\"Artinya, ada pekerjaan yang jauh lebih penting daripada kita memekarkan sebuah provinsi. Penanggulangan dan penanganan Covid-19 ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Kemudian harus mengatur tentang upayanya. Sementara dalam upaya untuk membuat provinsi baru, membutuhkan biaya yang tidak sedikit,\" tuturnya.
Oleh karena itu, Azis menambahkan, daripada memikirkan pembentukan provinsi baru, lebih baik tetap fokus pada penanganan pandemi Covid-19, sampai benar-benar pulih. Ia meminta agar tidak ada pihak yang memaksakan pemekaran provinsi dari Jawa Barat menjadi Provinsi Cirebon Raya.
\"Jadi bagi saya, janganlah kita memaksakan adanya sebuah provinsi baru, sementara kita sedang mendapatkan tugas untuk melindungi rakyat dari bahaya Covid-19. Saya kira itu yang membuat saya tidak terpikir untuk membahas pembentukan provinsi baru,\" kata dia.
Diakui Azis, beberapa tahun lalu ketika dirinya menjabat ketua DPRD Kota Cirebon memang pernah ikut menandatangani restu pembentukan Provinsi Cirebon. Kala itu ada beberapa orang yang datang ke DPRD untuk meminta hal itu.
Tapi saat ini, Pemprov Jabar sudah menunjukkan upaya pemerataan pembangunan dan pelayanan. Sehingga tidak ada lagi urgensi pembentukan Provinsi Cirebon Raya dengan memisahkan diri dari Provinsi Jabar. \"Namun sekarang dalam perkembangannya, pemikiran kita berubah,\" jelasnya.
Selain itu, Azis mengakui, beberapa hari lalu ada dua orang utusan KP3C yang datang kepadanya untuk mengomunikasikan perihal pembentukan Provinsi Cirebon Raya.
\"Ada komunikasi dengan dua orang perwakilan yang katanya mendapatkan mandat untuk mengurus di Kota Cirebon. Tapi saya tegas menolak,\" katanya. (jri)