RAKYATCIREBON - Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat sudah mencanangkan target vaksinasi sebanyak 3 juta santri. Namun, hingga kini masih jauh dari sasaran. Di Kota Cirebon sendiri, dari 1.100 orang santri, yang sudah melakukan vaksinasi baru 500 orang.
Kasubbag TU Kemenag Kota Cirebon, Slamet SAg mengungkapkan, dari jumlah santri di ponpes se-Kota Cirebon yang didata mencapai angka 1.100 orang. Namun baru 500 santri yang divaksin melalui program Pemprov Jabar.
\"Rencana untuk santri yang belum 590-an orang. Kemarin kan sekitar 500 santri sudah waktu di Jagasatru, kerja sama dengan Kodim,\" ungkap Slamet.
Tak hanya untuk para santri yang notabene ada di bawah kewenangan Kementerian Agama, lanjut Slamet, siswa madrasah di empat sekolah juga masih belum tersasar vaksinasi.
Setidaknya, di bawah Kemenag Kota Cirebon ada dua Madrasah Tsanawiyyah (MTs) dan dua Madrasah Aliyah (MA). Sementara satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak masuk hitungan karena siswanya belum memenuhi persyaratan vaksin secara umur.
\"Untuk siswa madrasah kita punya slot sasaran 3 ribu. Jadi, kalau dengan santri, kita butuh 3.600 vaksin,\" lanjut Slamet.
Untuk menyasar 3.600 santri dan siswa madrasah tersebut, kata Slamet, pihaknya akan bekerja sama dengan unsur TNI di lingkingan Kodim 0614/Kota Cirebon, juga Korem 063/ SGJ.
Komunikasi dengan kedua satuan TNI tersebut, sudah mulai dibangun Kemenag. Hanya saja, saat ini masih menunggu ketersdiaan stok vaksin. Karena pihak TNI, baik Kodim maupun Korem, masih menunggu dropping vaksin dari pusat.
\"Rencana kerja sama dengan Kodim dan Korem. Hanya waktunya belum dipastikan. Menunggu ketersediaan vaksin. Kabarnya hari ini rada susah,\" jelas Slamet.
Selain sudah berkoordinasi dengan unsur TNI, ditambahkan Slamet, untuk mengcover kebutuhan vaksin sebanyak 3.600 dosis tersebut, Kemenag juga sudah membuka obrolan dengan Walikota Cirebon, Nashrudin Azis SH. Sehingga, jika stok di TNI masih belum mencukupi, alternatif akan ada bantuan vaksin dari Pemkot melalui Dinas Kesehatan.
\"Ke walikota juga ngobrol. Beliau welcome. Dan saya harus koordinasi dengan Dinkes. Tapi prioritas kita menunggu di Kodim dan Korem. Info terakhir dari Kodim, siap hanya menunggu stok vaksin saja,\" imbuh Slamet.
Sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cirebon, Sutisna SH mengatakan, meski sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah sudah diberlakukan, namun ternyata para siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA) belum melakukan vaksinasi. Sekolah di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) itu, hingga kini sama sekali belum suntik vaksin.
\"Untuk santri sudah sebagian. Nah, yang belum ini anak sekolah MTs dan MA di bawah Kemenag. Mereka masih perlu vaksinasi dosis pertama. Kalau sekolah umum seperti SMA dan SMP kan sudah,\" jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cirebon, Sutisna SH kepada Rakyat Cirebon, Rabu (8/9).
Sutisna mengatakan, saat ini ada tiga jalur penyedia stok vaksin. Yakni Pemkot melalui Dinas Kesehatan, serta TNI dan Polri. Sehingga di luar itu, sulit untuk bisa mendapatkan stok vaksin.
\"Madrasah di lingkungan Kemenag ini memang belum. Tapi berhubung jalur vaksin hanya ada tiga, jadi harus menunggu. Saya juga sudah koordinasi dengan kepolisian, tapi masih belum ada,\" lanjut Sutisna.