RAKYATCIREBON.ID - Meski saat ini daerah-daerah di Jawa Barat sudah keluar dari level 4, namun pemerintah provinsi tidak mau lengah. Pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan, terus dilakukan. Di Kota Cirebon, Satpol PP Provinsi Jawa Barat dan Kota Cirebon menggandeng pengamen untuk sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan.
KAMIS (9/9), Satpol PP bersama para musisi yang tergabung dalam Majelis Seni dan Tradisi (MeSTi), melaksanakan sosialisasi edukasi di Pasar Pagi sembari menghibur para pengunjung.
Kasi Pengawasan Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Cirebon, M Rahmat Hidayat mengungkapkan, selama satu bulan ke depan, Satpol PP Provinsi Jawa Barat menggandeng komunitas serta musisi di Kota Cirebon untuk menguatkan penerapan prokes, terutama di tempat keramaian.
\"Sasaran edukasi melalui musik untuk masyarakat umum. Bukan hanya musisi, tapi kita juga bekerja sama dengan pedagang pasar untuk ikut woro-woro ke pembeli,\" ungkapnya.
Program edukasi dan sosialisasi dengan cara unik ini, lanjut Rahmat, selama satu bulan akan dilakukan tiga hari di setiap minggunya. Dan kegiatan akan dilakukan di tiga pasar. Yakni Pasar Jagasatru, Pasar Pagi dan Pasar Perumnas.
Dia berharap, dengan terus gencar melakukan edukasi dan sosialisasi prokes, membuat masyarakat mengerti bahwa kondisi pandemi ini belum sepenuhnya berakhir. Sehingga mereka tetap menerapkan kebiasaan baru dengan prokes yang ketat.
\"Pandemi belum berakhir. Jadi, kita harus tetap mengedukasi masyarakat agar protokol kesehatan maksimal dijalankan,\" kata Rahmat.
Sementara itu, Founder Majelis Seni dan Tradisi (MeSTi), Dedi Kampleng menambahkan, kegiatan bersama ini sebagai upaya dari Satpol PP Jawa Barat bekerja sama dengan Satpol PP Kota Cirebon, untuk menyampaikan pesan ke masyarakat. Agar mematuhi protokol kesehatan, sekaligus sebagai pendekatan secara humanis untuk menumbuhkan kesadaran berprokes.
\"Di Kota Cirebon ada peraturan daerah melarang musisi mengamen di lampu merah. Tapi di pasar boleh jadi kita main dari pasar ke pasar sambil edukasi prokes,\" tambah Dedi. (sep)