RAKYATCIREBON.ID - LP2M IAIN Syekh Nurjati melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Lanjutan Penerjemahan Alquran Bahasa Cirebon, Rabu (8/9). Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan FGD lanjutan pada bulan Februari 2021 yang lalu terselenggara berkat kerja sama LP2M dengan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kemenag RI.
Dalam sambutannya, Ahmad Yani selaku ketua pelaksana menyampaikan, bahasa daerah adalah salah satu bagian dari khazanah yang harus dilestarikan. Kegiatan ini pada awalnya merupakan kegiatan afirmatif IAIN Syekh Nurjati di masa awal pandemi, seiring berjalannya waktu kemudian direspon oleh LKKMO Kemenag RI.
\"Local wisdom menjadi landasan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Cirebon. Secara khusus IAIN Syekh Nurjati melalui LP2M ingin memberikan persembahan monumental untuk masyarakat Wilayah III Ciayumajakuning. Sampai saat ini, penerjemahan Alquran Bahasa Cirebon sudah sampai 30 Juz dilaksanakan,\" ujarnya.
Sejalan dengan itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr H Sumanta Hasyim menyambut baik FGD penerjemahan Alquran ke dalam Bahasa Cirebon. Melalui penerjemahan Alquran Bahasa Cirebon ini, diharapkan dapat memperkuat upaya konservasi bahasa daerah dari potensi kepunahan.
“Penerjemahan Alquran diharapkan sebagai upaya konservasi bahasa daerah dari potensi kepunahan. Bahasa Cirebon adalah bahasa yang unik; tidak Jawa, tidak pula Sunda. Bahkan pada abad ke-15 Bahasa Cirebon sudah digunakan sebagai bahasa pengantar di Asia Tenggara. Jadi, sudah sangat pantas jika Bahasa Cirebon ini juga digunakan untuk menerjemahkan Alquran,” ujar Sumanta Hasyim.
“Penerjemahan Alquran ke dalam Bahasa Cirebon ini merupakan pekerjaan mulia untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar Cirebon. Alquran harus dibahasakan dengan jelas. Sehingga pesan-pesan yang ada di dalam Alquran sampai kepada para pembacanya,\" kata dia..
Tim yang dikomandani LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon, sejauh ini sudah beberapa kali melakukan FGD membahas hal-hal terkait dengan penerjemahan. FGD melibatkan para ahli dan pakar di bidang Ulumul Quran, Budaya, dan Bahasa.
Rencananya, FGD dengan skala yang lebih besar akan dilaksanakan pada tanggal 18, 19, dan 20 September 2021 mendatang. Dengan menghadirkan beberapa ahli yang terlibat, antara lain Prof Dr KH Ahsin Sakho Muhamad, Buya Syakur, drh Bambang Irianto, Muhammad Mukhtar Zaidin, Kapus LKKMO Prof Dr M Arskal Salim GP MA, dan beberapa tokoh lainnya.
Hadir pada kesempatan ini, Dr Hajam MAg (Dekan FUAD), Drs H Adin Imaduddin Nur (Sekretaris Umum LPTQ Kota Cirebon), Drh R Bambang Irianto (Budayawan Cirebon), M Mukhtar Zaedin (Ketua Tim Penerjemah), Dr Eva Nur Arofah MA, Rijal Mahdi Lc MA (Anggota), Perwakilan Bimas Islam Kemenag RI, Tim LP2M, dan beberapa peserta undangan lainnya. (wan)