RAKYATCIREBON.ID - Lebih dari dua ribu pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri terpadu di Hotel Ono’s dan Hotel Langensari, sejak tahun lalu. Mereka kini sudah sembuh. Pandemi Covid-19 di Kota Cirebon juga terbilang tengah melandai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto menyebutkan, dua hotel yang disewa Pemerintah Kota Cirebon itu sudah diakhiri penggunaannya sebagai pusat isolasi mandiri terpadu, pada awal September lalu.
Dikatakan Edy, pandemi Covid-19 yang menunjukkan tren pelandaian, dibuktikan dengan hanya ada tiga pasien diisolasi di hotel. Padahal di kedua hotel tersebut tersedia lebih dari seratus tempat tidur.
“Saat ini secara keseluruhan ada sekitar 60 orang pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi. Mudah-mudahan minggu depan bisa nol kasus,” kata Edy, Selasa (7/9).
Edy menambahkan, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Kota Cirebon sudah turun signifikan, hingga kurang dari 10 persen.
Sejalan dengan itu, program vaksinasi Covid-19 terus digenjot dan kini sudah lebih dari 60 persen cakupannya. “Sehingga kita optimistis target herd immunity (kekebalan kelompok) bisa tercapai akhir tahun ini,” kata Edy.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, setelah beberapa kali diperpanjang karena kasus terkonfirmasi terus melonjak, berdasarkan pada perkembangan laju Covid-19 yang terus melandai, ditambah penurunan level PPKM di Kota Cirebon, akhirnya pada awal September ini, pemkot menyelesaikan kerja samanya.
Di Jawa Barat, lanjut Eti, hanya beberapa daerah saja yang berani ambil risiko dari sisi anggaran untuk menggandeng perhotelan dalam menyediakan fasilitas isolasi terpusat. Dan Kota Cirebon salah satunya. Namun itu menjadi bukti keseriusan pemkot dalam menangani pandemi.
\"Situasi melandai, tapi kita tetap harus waspada. Di Jabar yang sewa hotel cuma beberapa daerah. Dan alhamdulillah ini cukup berhasil. Saya perlu terus ingatkan, prokes tetap yang utama. Meskipun sekarang tidak ada isomanhot,\" kata Eti.
Sementara itu, Marketing Hotel Onos, Agung Yudha Nugroho mengungkapkan kebanggaannya, karena Hotel Onos bisa ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Pertama, kita sampaikan terima kasih kepada pemkot, karena telah mengajak kita ikut bekerja sama menangani Covid-19 ini,\" ungkap Agung.
Sejak Oktober tahun 2020 lalu, kata Agung, Hotel Onos mulai disewa pemkot untuk menjadi fasilitas isolasi mandiri terpusat. Pihaknya menyediakan seluruh kamar yang berjumlah 52 buah untuk isolasi pasien Covid-19 di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Setelah kerja sama selesai, lanjut Agung, pihak hotel akan berusaha untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Karena setidaknya, stigma Hotel Onos sebagai bekas tempat isolasi akan melekat.
Namun demikian, kata Agung, sejak kerja sama berakhir tanggal 31 Agustus lalu, 52 kamar yang dipergunakan untuk isolasi sudah mulai disterilkan. Bahkan ada beberapa perbaikan dan peningkatan fasilitas.
\"Kita berusaha memulihkan lagi kepercayaan masyarakat. Kita sudah sterilisasi dan akan renovasi. Semua kamar sudah didisinfeksi. Saat ini, kita siapkan dalam waktu dekat untuk dibuka umum. Kita usahakan cepat tanggal 11 September sudah bisa untuk umum,\" pungkasnya. (jri/sep)