Kuras Kas Masjid, Keterlaluan Sekali, Korban Sumbangan Fiktif Catut Nama Wabup Lapor Polisi

Sabtu 04-09-2021,15:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID-Salah satu korban sumbangan fiktif dugaan penipuan oknum yang mengatasnamakan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim akhirnya melaporkan kasusnya ke polisi, Jumat (3/9).

Bahkan uang pribadi korban, bukan kas masjid, terlanjur ditransfer atas permintaan oknum yang mengaku sudah mengirimkan uang sumbangan.

Dari sejumlah pengurus tempat ibadah yang mendapat pesan WhatsApp (WA) mencatut nama wabup itu, Pengurus Masjid Atthohirul Anwar di Desa Panyingkiran Kidul, Kecamatan Cantigi menjadi korbannya.

Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Atthohirul Anwar, Kubsi mengatakan, kronologisnya bermula terjadi pada 26 Agustus 2021.

\"Tidak tahu dapat nomor dari siapa, tiba-tiba saja ada yang kirim pemberitahuan sudah transfer uang sumbangan, orang itu ngakunya Bapak Lucky Hakim (wabup, red),\" kata dia saat melakukan pelaporan tindak pidana dugaan penipuan di ruang tunggu Satreskrim Polres Indramayu, Jumat (3/9).

Saat mengirim pemberitahuan itu, kata dia, oknum tersebut juga menyertakan bukti transfer melalui ATM salah satu perbankan. Tertera pada struk ATM uang yang ditransfer sebesar Rp21 juta.

Ketika itu, pihak DKM merasa sangat senang mendapat bantuan sumbangan. Karena di masjid setempat sedang melakukan renovasi dan pelebaran masjid yang membutuhkan dana besar.

Hanya saja, oknum tersebut juga meminta sebagian uang yang diakuinya sudah ditransfer agar segera ditransfer balik sebesar Rp6 juta. Oknum itu beralasan uang yang dimintanya untuk disumbangkan ke yayasan panti asuhan.

\"Karena senang, langsung saja ditransfer apa yang dia minta waktu itu, apalagi ada surat edaran dari sekda juga kan. Transfer enam juta itu ditalangin dulu pakai uang pribadi, bukan langsung dari kas masjid,\" paparnya.

Tak berhenti sampai disitu, ternyata oknum tersebut kembali memberitahukan telah mengirim uang sumbangan tambahan sebesar Rp12 juta disertai bukti transfer. Dan sang oknum kembali meminta uang kembali sebesar Rp6 juta, sama seperti sebelumnya.

Namun kali ini, sebelum mentransfer uang yang diminta oknum, pihak DKM merasa ada kejanggalan dan curiga. Lalu beberapa pengurus DKM pergi ke ATM untuk mengecek saldo kas masjid. \"Ternyata tidak bertambah, masih 9 juta saldonya, saya konfirmasi ulang, nomornya itu malah tiba-tiba tidak aktif,\" ungkapnya.

Atas ulah sang oknum, Kubsi mengaku sangat dirugikan. Pasalnya, uang pada kas masjid Atthohirul Anwar bersumber dari infak jamaah yang saat ini dibutuhkan untuk keperluan renovasi.

Setelah bermusyawarah, pihak DKM didampingi utusan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim membuat laporan ke Polres Indramayu. \"Kenapa harus ke tempat ibadah, ini keterlaluan sekali, uang di DKM itu uang jamaah,\" ucapnya bernada kesal.

Aan Suhirso yang diutus mendampingi pihak DKM menyatakan, sampai saat ini pihaknya mencatat ada 8 pengurus tempat ibadah yang mendapat pesan WA dari oknum tersebut. Sebanyak 7 pengurus masjid dan 1 pengurus gereja.

“Oknum itu menyasar pusat-pusat peribadahan sebagai korbannya. Jika ada hal serupa lebih baik dikonfirmasikan secara langsung ke Pak Wabup Lucky atau ke saya,” ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait