Sistem Ganjil-Genap di Kota Cirebon Lanjut sampai PPKM Level 1

Rabu 01-09-2021,15:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID – Setelah berjibaku, berjuang keras dan menempuh berbagai cara, akhirnya Kota Cirebon turun level, dari level 4 menjadi level 3. Daerah yang dipimpin Walikota Drs H Nashrudin Azis SH itu, menjadi wilayah yang paling akhir turun level di Jawa Barat dalam penanganan Covid-19 selama penerapan PPKM.

Kepastian kalau Kota Cirebon berada di level 3 itu, sesuai hasil evaluasi pada perpanjangan ketujuh PPKM Darurat, sebagaimana tercantum dalam Inmendagri 38 tahun 2021.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, penurunan level ini cukup membahagiakan. Karena setelah berjuang hampir dua bulan, sejak PPKM Darurat dimulai awal Juli lalu, baru kali ini Kota Cirebon masuk di level 3.

\"Pada perpanjangan ketujuh PPKM Darurat sudah dinilai, kita bisa turun pada level 3 dengan beberapa indikator, kita terus monitor dinamika datanya, karena kita tidak ingin data out of date masuk di data update periode evaluasi,\" ungkap Agus di ruangannya.

Dia membeberkan tiga indikator utama, ditambah tiga indikator pendukung untuk menentukan ada di level mana suatu daerah. Dan saat ini, semua indikator menunjukkan terjadi penurunan signifikan dari penyebaran Covid-19.

Tiga indikator inti yang dimaksud, kata Agus, adalah indikator kasus konfirmasi. Kota Cirebon ada di tingkat 3 dengan skor 93,69 per 100 ribu penduduk per minggu.

Indikator kedua adalah rawat inap. Saat ini, Kota Cirebon juga ada di tingkat 3 dengan skor 17,32 per 100 ribu penduduk per minggu. Sementara untuk indikator ketiga, angka kematian. Dan Kota Cirebon dalam seminggu terakhir angka kematiannya nol. Sehingga untuk satu indikator sudah masuk di tingkat 1.

\"Indikator pendukung ada testing kita di tingkat sedang dengan skor 13,23 persen positivity rate per minggu. Tracing juga sedang dengan skor 7,88 persen rasio kontak erat kasus per minggu. Kemudian, treatment di tingkat memadai, dengan akor 13,75 persen BORR per minggu,\" jelas Agus.

Penurunan kasus dan beberapa indkator lain yang menyebabkan Kota Cirebon turun level ini, kata Agus, harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan. Karena level 3 ini belum merupakan level yang aman.

Oleh karena itu, sejumlah kebijakan yang diberlakukan saat level 4 akan tetap dipertahankan. Termasuk penerapan rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil-genap.

\"Penurunan ini harus tetap dijaga. Bagaimana mobilitas terbatas, tapi ekonomi bergeliat. Level ini belum aman, kita jaga momentum ini terus. Dan ke depan kita ingin level kita turun. Termasuk ganjil-genap itu terus. Kalau sudah di level 1, baru kita bicara menyudahi ganjil-genap,\" pungkasnya. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait