RAKYATCIREBON.ID – Salah satu hewan liar yang menjadi musuh petani karena merusak tanaman padi adalah tikus. Keberadaannya perlu dikendalikan supaya tidak merugikan para petani.
Ada cara unik, dilakukan para petani di Kecamatan Susukan. Mereka bersama Pemerintah Kecamatan setempat, melepaskan burung hantu ke area persawahan. Burung tersebut merupakan predator alami hama tikus yang menyerang lahan pertanian padi mereka.
Camat Susukan, Carsono, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan kelompok tani untuk melakukan pengendalian hama tikus yang menyerang pertanian. Burung hantu yang dilepaskan berjumlah 4 ekor.
\"Kita lepaskan 4 ekor burung hantu sebagai predator murni hama tikus. Dan ini kita bekerjasama dengan kelompok tani di Kecamatan Susukan,” kata Carsono.
Burung hantu tersebut merupakan hasil penangkaran dari kelompok tani. Sengaja dilepaskan demi mengendalikan hama tikus.
Ia menyebut, keberadaan predator murni tikus tersebut diyakini akan sangat membantu para petani dari serangan hama tersebut. Karena, dalam satu hari burung hantu bisa memakan 4 sampai 5 tikus.
\"Kita disini ada lebih dari 3 ribu hektare lahan pertanian, keberadaan predator murni hama tikus ini tentu akan sangat membantu,\" tuturnya.
Menurutnya keberadaan burung hantu, tidak berbahaya dan tidak merugikan para petani. Karena burung hantu tidak memakan padi, melainkan hanya memakan hama tikus dan hewan kecil lainnya.
\"Predator alami kan ada beberapa, seperti tikus dan ular. Tapi ular kan khawatir membahayakan jadi burung hantu yang kita gunakan. Jadi ini cukup aman bagi petani,\" paparnya.
Burung hantu tersebut sudah dibuatkan rumah. Agar aktivisnya hanya berada disekitar lahan pertanian saja. Beberapa burung hantu yang sudah dilepaskan pun, kini sudah mulai berkembang biak. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat agar tidak memburu ataupun menembak predator alami hama tikus tersebut agar bisa membantu mengendalikan hama tikus.
\"Ini untuk kepentingan petani, semuanya harus ikut menjaga, jangan diburu,\" ungkapnya. (zen)