Sudah Dizinkan Lagi, Biaya Umrah Bisa Naik 3 Kali Lipat

Kamis 29-07-2021,20:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Pasca beredar kabar diijinkannya kembali jamaah internasional untuk melaksanakan umrah dimasa pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Arab Saudi, ada kemungkinan biayanya bisa naik hingga 3 kali lipat.

Meski demikian, calon jamaah asal Kabupaten Indramayu menyanggupi dan menyatakan kesiapannya untuk diberangkatkan.

Dari berbagai ketentuan pelaksanaan ibadah umrah yang informasinya mulai berlaku pada 10 Agustus 2021 mendatang itu, diantaranya ada kebijakan karantina selama 14 hari di negara ketiga.

Sehingga hal ini dipastikan akan menambah besaran biaya yang harus ditanggung oleh calon jamaahnya.

Tak hanya karantina, para jamaah harus disuntik vaksin booster dari Pfizer, Moderna, Astra Zeneca, atau Johnson & Johnson (J&J). Bahkan ada sejumlah aturan lainnya yang menjadi persyaratan dan harus dipenuhi.

Hal itu dikarenakan Indonesia masuk dalam salah satu dari 9 negara yang dikecualikan untuk melakukan penerbangan langsung ke Arab Saudi.

Kabar akan diizinkannya kembali jamaah internasional untuk melaksanakan ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi tersebug disambut baik oleh para pengusaha travel haji dan umrah asal Kabupaten Indramayu.

Salah satunya Direktur PT Raudhatul Mutaallimin Kepolo Darul Falah Tour & Travel Indramayu, Ahmad Munsit Abdulillah.

Menurutnya, dengan adanya regulasi yang diberlakukan dipastikan bakal mengakibatkan pembengkakan biaya hingga 2 sampai 3 kali lipat dari biaya normal. Untuk akomodasi kemungkinannya dari harga normal Rp30 juta bisa menjadi Rp50 juta atau bahkan hingga Rp60 juta.

\"Semuanya bisa mungkin, kita juga tidak bisa memperkirakan,\" jelas Munsit, Rabu (28/7).

Dikatakan, meski faktor biaya dipastikan membengkak, namun di travel yang dikelolanya ada 20 calon jamaah umrah menyanggupi dan siap berangkat. Alasannya karena sudah sangat rindu untuk bisa beribadah di Baitullah.

“Banyak juga yang memilih menunda keberangkatannya. Ini karena keberatan dengan biaya dan memilih untuk menunggu sampai kondisi normal,” sebutnya.

Ia yang juga Ketua Forum Travel Haji dan Umrah se-Ciayumajakuning menyampaikan, di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan ada ribuan calon jamaah umrah yang memilih menunda keberangkatan karena terkendala regulasi dan kebijakan.

\"Kita sebagai penyelenggara pun harus memberikan penyampaiannya secara detail, pahit-pahit, manis-manis, jangan sampai memberikan janji-janji manis,\" ungkapnya.

Untuk itu pula, sampai saat ini para pengusaha travel masih menunggu regulasi pasti yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Sehingga perihal kebijakan bagi jamaah umrah asal Indonesia secara mendetail akan dijadikan pedoman. (tar)

Tags :
Kategori :

Terkait