RAKYATCIREBON.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta pemerintah di tingkat daerah untuk meningkatkan strategi penanganan Covid-19. Baik dalam pencegahan penyebaran virus, penanganan pasien, maupun upaya dalam penanggulangan dampak yang ditimbulkan.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers usai memimpin rapat koordinasi dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Rabu (28/7).
Pada kesempatan itu Mendagri Tito mengapresiasi Pemkab Indramayu dalam menanggulangi wabah Covid-19. Salah satunya, selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan baik.
“Ada hal-hal yang memang menurut saya cukup positif. Untuk kasus positif rate relatif menurun setelah adanya PPKM. Ini dibuktikan pada minggu lalu dari level 4 ke Level 3 untuk Indramayu. Ini berarti hal-hal yang bagus, positif, yang perlu dilanjutkan, serta bisa menjadi model bagi daerah lain,” jelasnya.
Dapat dilihat pula, lanjutnya, yaitu dari ketersedian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di kisaran 50 persen. Artinya ada ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit, meskipun ada upaya dari Pemkab Indramayu untuk menambahnya. Juga adanya upaya yang lebih ketat dalam PPKM di bagian hulu.
“Angka kematian meskipun masih di atas 3 persen, tapi sudah menurun. Ini beberapa hal yang saya anggap cukup positif,” sebutnya.
Sementara terkait vaksinasi, meski ada animo dari masyarakat tapi angkanya masih sangat rendah. Yakni baru sekitar 11,19 persen dari target dua per tiga populasi sebanyak 1,8 juta. Dari persentase itu jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi baru sekitar 215 ribu.
“Harapan dari pemerintah daerah untuk mempercepat vaksinasi, kepada pemerintah pusat adalah agar mensuplai vaksin untuk Pemkab Indramayu,” terang Tito.
Selain itu, Pemkab Indramayu juga telah menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah pusat melalui berbagai skema. seperti pemerintah pusat melalui Kemensos, APBD, Belanja Tidak Terduga (BTT), APBDes, serta aksi solidaritas Aparatur Sipil Negara (ASN) Indramayu.
“Saya apresiasi terkait aksi ASN di lingkungan Pemkab Indramayu yang turut membantu masyarakat terdampak Covid-19. Kalau bisa kegotong-royongan ini diperkuat, untuk saling membantu di masa sulit ini,” ujarnya.
Ia juga meminta kekompakan unsur Forkopimda Kabupaten Indramayu bisa dijaga, jika perlu lebih ditingkatkan lagi. Pemkab Indramayu juga juga diminta untuk berkoordinasi dengan unsur non pemerintah seperti ormas, tokoh masyarakat yang berpengaruh, dan lainnya.
Ditegaskan, pemerintah daerah harus memperkuat strategi penanganan Covid-19 di hulu maupun hilir. Karena ada beberapa indikator yang perlu dipegang oleh pemerintah daerah, mulai positif rate harus di bawah 50 persen, dan BOR di bawah 50 persen.
“Meskipun Indramayu masih diangka 58 persen, angka kesembuhannya sekarang sudah 80 persen. Ini yang saya sebut ada progres,” kata Tito.
Menurut Tito lagi, tidak kalah pentingnya bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan realisasi belanja.
“Saat ini baru 33 persen. Kalau bisa dinaikan di atas angka 40 persen sampai 50 persen supaya ada uang yang beredar di masyarakat untuk memperkuat dan memancing swasta agar ekonomi tetap bergulir,” pintanya.