RAKYATCIREBON.ID - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sampai 2 Agustus 2021, membuat usaha perhotelan di Kota Cirebon banyak terkapar. Otomatis, mereka kembali melakukan penyesuaian. Mulai dari pengaturan jam kerja karyawann hingga utak-atik modal.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki membenarkan, dampak PPKM dulu PSBB dirasakan pengusaha hotel. Bahkan sepinya tamu yang menginap membuat pendapatan hotel tak cukup menutup biaya operasional.
“Dari tahun kemarin juga sudah nombok. Saya tahu. Saya utak-atik keuangan hasilnya tetap saja nombok. Sekarang PPKM diperpanjang nombok lagi,” ujar pria yang akrab disapa Kiki itu kepada Rakyat Cirebon, Selasa (27/7).
Menurut Kiki, saat ini, rata-rata okupansi menyentuh titik terendah. Yakni hanya 5 sampai 10 persen saja okupansi normal sebelum Covid-19 mewabah. Imbasnya, banyak hotel merumahkan karyawannya.
“Pastinya mah bakal terpuruk. Tambah susah. Merumahkan karyawan bisa terjadi lebih banyak lagi. Sudah 50 persen merumahkan karyawan. Dalam arti shift-shift-nya karena memang gajinya juga sudah tidak full,” ujar dia.
Dalam situasi sulit, pemilik Hotel Grand Tryas Kota Cirebon ini mengatakan, tak banyak yang bisa dilakukan pengusaha hotel. “Hanya berdoa saja. Karena kami mau buat promo pun percuma. Orang nggak bisa masuk ke Kota Cirebon,” jelas dia.
Kiki meminta pemerintah memperhatikan nasib pengusaha hotel. Misalnya dengan memberi bantuan dana bagi perusahaan dan karyawan hotel. “Namanya keinginan itukan uang. Buat saya kasih karyawan karena sedang goyang. Misalnya karyawannya diberi uang, perusahaannya dapat keringanan pajak,” ungkapnya.
Menurut Kiki, sektor pariwisata termasuk hotel dan restoran telah banyak member, bahkan menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Kota Cirebon. Di saat hotel dan restoran ‘terkapar’, Pemda Kota Cirebon seharusnya membantu.
“Kita harapannya dapat bantuan dari pemerintah. Kita PAD terbesar untuk kota. Ditambah lagi kondisinya kayak awal corona lagi. Sangat mengharapkan bantuan langsung,” sambungnya.
Upaya bertahan dari dampak PPKM juga dilakukan Metland Hotel Cirebon. Hotel yang berlokasi di Jalan Kartini, Kota Cirebon ini fokus berbenah. Renovasi kecil hingga bebersih fasilitas guna memberikan suasana berbeda bagi tamu hotel.
Public Relations Metland Hotel Cirebon, Wily Asih menjelaskan, aktivitas mempercantik hotel dengan aneka ornamen juga bertujuan menyambut kedatangan tamu seusai PPKM. Apalagi, dalam waktu dekat bulan Agustus.
“Harapannya sama seperti yang lainnya. Kembalinya aktivitas normal dengan prokes yang lebih ketat, agar dapat menjaga diri kita dan orang lain serta occupancy kembali stambil lagi,” pungkas Wily. (wan)