Selamatkan Masa Depan Anak

Sabtu 24-07-2021,09:00 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID - Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, masih dimasa pandemi. Suasananya serba sulit, dimana kegiatan semua dibatasi. Termasuk kegiatan anak-anak. Mereka diharuskan lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah. 

Kendati demikian hak-hak anak, mesti tetap mereka didapatkan. Yakni hak mendapatkan kebahagiaan, hak untuk bermain, hak mendapatkan kasih sayang, termasuk juga hak mendapatkan pendidikan. Karena masa depan anak harus diselamatkan.

Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah menjelaskan memang kondisi sekarang, sedang berada dimasa pandemi. Pemerintah pun sedang memberlakukan aturan PPKM. Tidak memungkinkan anak-anak untuk berkeliaran diluar rumah. 

\"Tapi hak mereka harus diberikan. Ajaklah mereka bermain. Libatkan dalam kegiatan di rumah,\" kata bunda Fifi--sapaan akrabnya, Jumat (23/7).

Karena kebetulan bukan hanya anak saja, yang saat ini menghbaiskan waktu dirumah. Tapi juga orang tuanya pun sama. Makanya, ajaklah anak-anaknya untuk bermain. Dilibatkan dalam aktivitas di dalam rumah. 

Sebut saja misalnya bagi anak perempuan diajarkan memasak. Membuat kue. Anak-anaknya dilibatkan. Pun sama bagi anak laki-laki.

\"Ajak mereka bermain. Menghabiskan kegiatan di rumah sesuai minatnya. Orang tua harus ekstra menemaninya,\" imbuhnya.

Justru, jangan diperbolehkan terlalu lama, memegang gedgetnya. Meskipun saat ini, keberadaan gedget diharuskan dalam menunjang pendidikan anak. Karena pendidikan lebih banyak dilakukan secara daring.

\"KBM di sekolah kan selama pandemi, hampir tidak ada. Semua daring. Tapi penggunaan gedget harus dibatasi,\" tuturnya.

Jadi, selesai belajar, gedgetnya harus disimpan. Oleh karenanya, orang tua kenapa harus terus mengawasi. Semua itu, demi masa depan anak-anaknya.

\"Jadi harus tegas. Kalaupun diluangkan, berikan waktu-waktu tertentu dalam penggunaan gedget. Itu pun tetap dalam pengawasan orang tuanya. Selesai belajar segera ambil lagi,\" tegasnya.

Dipastikan, pada awalnya anak akan memprotesnya. Ngambek. Terus merengek memintanya. Tapi harus dilakukan. Ortu harus tahan dengan semua rengekannya itu. Menghindari hal-hal negatif yang ditimbulkan dari penggunaan gedget berlebih. 

Karena kebanyakan kasus yang masuk ke KPAID tentang kekerasan terhadap anak, bermula dari gedget. Contohnya kata dia, kasus pemerkosaan. Ternyata, berawal dari gedget. Aktif menggunakan media sosial. Kenalan di medsos. Hingga berakhir dengan perlakuan tidak baik.

\"Jadi peran ortu sangat dibutuhkan. Harus berani ketat. Tapi caranya jangan dikerasin. Arahkan dengan baik. Lemahlembut. Kalau ngga begitu, nanti kita sendiri yang rugi,\" kata dia.

Selain itu, biasakan melakukan ibadah bersama. Ajak anak-anak berkomunikasi baik. Terlebih bagi orang tua yang memiliki anak beranjak usia remaja.

Tags :
Kategori :

Terkait