PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban Sepi Pembeli

Jumat 16-07-2021,08:00 WIB
Reporter : riyan
Editor : riyan

RAKYATCIREBON.ID - Sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Kuningan, mengaku pembelian hewan kurban saat ini belum mengalami peningkatan masih sepi. Baik masyarakat yang beli secara langsung maupun sistem titip, setelah satu atau dua hari sebelum lebaran baru diambil oleh pemesan.

Penjualan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah menurun tajam karena dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) darurat dan imbas pandemi COVID-19.

Sejumlah pedagang hewan yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan mengeluhkan sepinya pembeli.

\"Kalau bicara perbedaan sama tahun-tahun sebelumnya, yang pasti sangat berbeda jauh pembelinya. Sekarang untuk laku 2 ekor dalam sehari saja sangat sulit,\" ungkap Ketua Himpunan Pedagang Sapi Kuningan, Yayan Iba, kemarin.

Menurut Yayan, momen Hari Raya Idul Adha adalah hari yang ditunggu-tunggu para pedagang hewan maupun para peternak. Namun, diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Darurat yang diperketat, semakin membuat para pengusaha hewan kurban terpuruk.

Ia menjelaskan sejak tahun lalu hingga saat ini, penjualan hewan memang sangat sepi, akibat adanya Pandemi COVID-19. Makanya, untuk tahun ini, Ia tidak mau berspekulasi dalam penjualan hewan kurban. Meski mengaku stok hewan yang dimilikinya agak dikurangi, Yayan tetap siap menyediakan stok hewan sesuai permintaan konsumen.

\"Jujur saja, kalau saat ini sangat-sangat berpengaruh terhadap penjualan kami. Apalagi sekarang lagi PPKM darurat,” tuturnya.

Berbeda dengan tahun kemarin, kata Yayan, jika tahun lalu pada saat Idul Adha tidak ada pembatasan PPKM yang diperketat, sehingga masih ada pembeli. \"Tahun ini kan Hari-H Idul Adha masih dalam masa PPKM Darurat. Jadi para calon pembeli banyak yang ragu-ragu, khawatir pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dibatasi, sebagaimana pelaksanaan Sholat Idul Adha,\" terangnya

Ia berharap pemerintah tidak begitu mengekang masyarakat yang akan menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka. \"Saya yakin masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan saat beribadah, termasuk saat penyembelihan hewan kurban,\" tandanya

Untuk diketahui, kisaran harga hewan kurban jenis Sapi di kandang milik Yayan, tahun ini adalah Rp 17,5 juta hingga Rp 50 jutaan. Sapi yang dijualnya bermacam jenis, seperti Simetal, Sapi Lokal, Brahmana, hingga Sapi Limosin.

Sementara untuk harga kambing, kata Yayan, ada di kisaran harga Rp 3,5 juta hingga Rp 5 jutaan. Untuk tahun ini, Kabaru Farm miliknya, baru mendapat permintaan dari konsumen langganan yang biasa menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban.

\"Untuk warga masyarakat umum saat ini masih ragu-ragu membeli. Mereka mengkhawatirkan adanya aturan larangan atau pembatasan PPKM,\" ujarnya.

Yayan juga menyoroti perihal adanya Surat Himbauan Bupati Kuningan yang ditujukan kepada para Kepala SKPD dilingkup Pemkab Kuningan agar menyediakan hewan kurban. Adanya himbauan tersebut, kata Yayan menandakan bahwa warga juga jangan takut dibatasi atau dilarang melakukan penyembelihan hewan kurban.

\"SKPD saja dihimbau, maka masyarakat pun silakan berkurban seperti biasanya, tak usah khawatir ada larangan dengan aturan PPKM,\" pungkasnya.(ale)

Tags :
Kategori :

Terkait