RAKYATCIREBON.ID - Angka kematian kasus terkonfirmasi Covid-19 Kota Cirebon meningkat tajam. Menurut data terakhir di hari Sabtu lalu, ada 11 jenazah yang memerlukan penanganan tenaga pemulasaraan dan pemakaman.
Di beberapa daerah, tidak terkecuali Kota Cirebon, biaya pemakaman yang diminta petugas pemakaman Covid-19 dikeluhkan Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi.
Pasalnya, Pemkot pun mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk biaya operasional tenaga pemakaman Covid-19. Dan itu khusus untuk yang meninggal di rumah dan akan dimakamkan di lokasi yang menjadi kewenangan Pemkot.
Untuk diketahui, Pemkot melalui UPT Pertamanan dan Pemakaman yang ada di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) memiliki kewenangan terhadap tiga lokasi pemakaman. Yakni TPU Kemlaten, TPU Sunyaragi dan TPU Kedung Menjangan.
\"Kita sudah membuat standar, di area yang kita kelola, kita sudah berikan alokasi. Satu jenazah unit cost-nya sampai 3,5, termasuk APD dan hazmat. Itu kalau tim yang kami bentuk kami fasilitasi,\" ungkap Agus.
Untuk di luar itu, seperti jenazah yang ditangani oleh rumah sakit maupun pihak umum lainnya, maka Pemkot tidak bisa terlalu ikut memberikan intervensi.
\"Tapi di luar itu, seperti di RS, tim di luar kami. Selama ada kesepakatan silakan,\" lanjutnya.
Beberapa waktu terakhir, kata Agus, permintaan pemulasaraan jenazah Covid-19 memang mangalami peningkatan. Bahkan, mobil jenazah milik Setda Kota Cirebon yang notabene milik para ASN pun dipinjamkan untuk menangani banyaknya permintaan.
\"Sampai kita pinjamkan mobil jenazah ASN untuk itu. Yang banyak dikeluhkan biaya pemakaman di luar kewenangan Pemkot. Kita juga memahami, karena risikonya untuk pemakaman lebih tinggi. Petugas juga harus benar-benar safety,\" kata Agus.
Sebelumnya diberitakan, DPRKP pun mengakui bahwa sejak Juni lalu, angka kematian dan permintaan pemakaman Covid-19 meningkat. Bahkan jika dilihat data, sejak Januari lalu, hampir 55 persen ada dan mulai meningkat di bulan Juni.
\"Akhir-akhir ini memang meningkat. Untuk pemakaman khusus Covid-19 sebetulnya ada di Kedung Menjangan. Ada lahan di sana yang kira-kira baru terpakai sekitar 10 persen,\" ucap Kepala DPRKP, Agung Sedijono. (sep)