RAKYATCIREBON.ID - Satgas Covid-19 dan Puskesmas Sindangwangi terus melakukan tracking, atau penelusuran guna memutus rantai Covid-19.
Hal itu dilakukan terkait menyusul terus bertambahnya warga yang terpapar Korona.
Ketua pelaksana Satgas Covid-19 Kecamatan Sindangwangi, H Dony Mkes mengatakan, pihaknya terus melakukan penelusuran atau tracking terhadap warga yang diketahui kontak erat dengan warga yang terpapar.
Tracing dilakukan sebagai upaya memutus penularan, mereka langsung dilakukan tes antigen, dan diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Baik yang terpapar maupun yang diketahui kontak erat, mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri. Ini merupakan salah satu upaya agar penularan tidak semakin meluas,”kata Dony, Selasa (6/7)
Sementara itu, Camat Sindangwangi Asep Badiuzaman SE mengatakan, untuk mempercepat proses vaksinasi pihaknya sudah mengambil kebijakan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di setiap desa, yang akan dipusatkan di halaman kantor desa setempat. Target yang ingin dicapai yakni minimal 200 orang per desanya.
“Kami sudah mengeluarkan jadwal kegiatan vaksinasi per desa, jadwalnya sudah kami sebar yang Insyaallah akan kita mulai hari Rabu (7/7) hingga 4 Agustus mendatang,”jelasnya.
Diharapkan dengan jadwal dan kegiatan vaksinasi yang digelar hingga ke desa desa akan mempercepat pemenuhan vaksinasi massal di Kecamatan Sindangwangi, umumnya di Kabupaten Majalengka.
Sebelumnya, Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd juga mengeluarkan perintah terkait larangan kegiatan hajatan di masyarakat. Pemberhentian sementara kegiatan hajatan tersebut sebagai upaya untuk mencegah semakin meluasnya kasus Covid-19 di Majalengka.
Selain itu, dia juga mengakui saat ini jumlah warga yang terpapar masih belum turun. Sehingga perlu adanya kesadaran bersama dalam menjaga protokol kesehatan.
“Saat ini kondisi pandemi Covid-19 di Kabupaten Majalengka terus mengalami kenaikan kasus. Oleh karenanya perlu adanya kesadaran dan upaya bersama dalam menghentikan dan memutus rantai Corona. Salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di lingkungan masyarakat,” kata Karna. (pai)