RAKYATCIREBON.ID - Warga Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu digemparkan meninggalnya pasangan suami isteri (pasutri) dengan kondisi mengenaskan pada Kamis (1/7) malam.
Jasad isterinya tergeletak di kamar bersimbah darah dengan leher luka sayatan benda tajam, dan suaminya ditemukan tak bernyawa diduga gantung diri (gandir) di sebuah pohon belakang rumahnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi, pasutri itu diketahui berinisial TA (53) dan AN (55). Ditemukannya jasad keduanya berawal dari salah seorang warga setempat bernama Trisnanto melihat ada tubuh manusia tegantung dengan leher terjerat tambang yang terikat pada salah satu batang pohon mangga.
Kondisinya dipastikan sudah meninggal dunia. Lalu dihubunginya warga bernama Ririn, karena pohon mangga itu terletak di dekat rumahnya.
Setelah mendapat kabar, Ririn yang merupakan pedagang di kantin RS Bhayangkara bersama sejumlah warga bergegas mendatangi lokasi. Ternyata yang tergantung adalah jasad tetangganya, dan Ririn langsung mendatangi rumah TA untuk memberitahu keluarganya.
Setibanya di rumah TA, Ririn dan warga yang penasaran berusaha membuka pintu dan berhasil masuk. Seketika itu terlihat isteri TA, AN tergeletak di lantai kamar dengan tubuh bersimbah darah.
Tragisnya leher AN terluka parah yang diduga akibat sayatan benda tajam. Warga pun langsung melaporkannya ke aparat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi menduga, AN meninggal diduga akibat dibunuh oleh TA, suaminya. Lalu TA mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
\"Dugaan sementara korban dibunuh oleh suaminya TA, yang kemudian TA bunuh diri,\" jelasnya menduga.
Sementara itu, saat petugas melakukan olah TKP menemukan adanya tulisan tangan di dinding rumah korban. Tulisan tersebut bentuk ungkapan kekecewaan dan perasaan cemburu yang diduga ditulis oleh TA.
Meski demikian, pihaknya terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian pasutri tersebut.
\"Kalau membaca dan memahami kata-kata tulisan tersebut, pembunuhan ini diduga bermotifkan cemburu sang suami kepada korban. Tapi kami masih terus melakukan proses penyelidikannya,\" kata kapolsek.
Dikatakan, jasad pasutri itu dievakuasi oleh petugas dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Losarang. Tersiar kabar pula, sebelum meninggal dunia pasutri tersebut terserang demam dan flu. (tar)