RAKYATCIREBON.ID – Gedung British American Tobacco (BAT) menjadi salah satu ikon Kota Cirebon. Bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya itu, kini tak beroperasi. Sempat dioperasikan sebagai pabrik rokok.
Sempat lama tak terdengar kabarnya, kini mengemuka informasi bahwa gedung tersebut dilirik oleh investor untuk dioperasikan dan dikembangkan. Hal itu merujuk pada kedatangan Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati bersama mantan Menteri Perdagangan, Drs Enggartiasto Lukita dan beberapa orang lainnya pada akhir pekan lalu.
Ditemui usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Cirebon, Eti mengakui, dirinya sudah berkeliling di bagian luar dan dalam gedung BAT. Ia bahkan menyusuri sudut-sudut dalam gedung tersebut.
“Kemarin (Minggu, red) saya lihat kondisinya. Di lantai dua nyaman, bisa untuk kongkow, dijadikan museum atau lainnya. Karena memang terlihat pernah dipakai perkantoran,” ungkap Eti, di gedung dewan, Senin (14/6).
Dikatakan politisi Partai Nasdem itu, gedung BAT kini berstatus milik perorangan. Di sisi lain, ada investor yang melirik gedung tersebut untuk dikelola dan dikembangkan. Sehingga kemungkinan akan dijalin kerja sama bussines to bussines (b to b). Artinya, kerja sama yang terjalin antarswasta.
“Jadi mungkin polanya b to b. Akan tetapi kami Pemerintah Kota Cirebon mendukung rencana pengelolaan dan pengembangan gedung BAT. Sehingga dapat dinikmati masyarakat. Kami berharap BAT dapat memaksimalkan penataan kota tua sebagai kawasan wisata,” tuturnya.
Jika gedung BAT dibuka untuk publik dengan konsep kawasan wisata, kata Eti, akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun pihaknya mengingatkan untuk tidak mengubah bangunan gedung, karena sudah tercatat sebagai cagar budaya. Ia juga tak menampik jika investor yang melirik BAT adalah pengelola Jatim Park. “Calon pengelolanya dari Jatim Park,” tegasnya. (jri)