RAKYATCIREBON.ID - Hingga pertengahan tahun 2021 ini, serapan anggaran di Kota Cirebon masih terbilang minim. Dari data yang dilaporkan Badan Keuangan Daerah (BKD), sampai akhir Mei, serapan anggaran secara keseluruhan baru mencapai angka 25,78 persen.
\"Iya sampai akhir semester pertama ini kita hitungannya masih minim. Baru 25,78 persen,\" ungkap Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi saat diwawancarai wartawan koran ini.
Capaian tersebut, kata Agus, masih sangat minim. Mengingat di tahun-tahun sebelumnya, laporan pada bulan kelima serapan anggaran sudah mencapai 40 persen. \"Realisasi anggaran sampai 31 Mei, baru 25,78. Harusnya 5 bulan ada di 40 persen,\" lanjutnya.
Adapun 25,78 persen itu, realisasi anggaran di sektor barang dan jasa 14,64 persen, belanja modal 15,78 persen dan belanja gedung serta bangunan 27,57 persen.
Keterlambatan realisasi anggaran ini, kata Agus, masih dalam kategori wajar. Mengingat pada tahun ini ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya keterlambatan penganggaran. Di antaranya karena refocusing juga penerapan SIPD yang digagas Kemendagri.
\"Ada keterlambatan anggaran. Jadi kemarin mulai berjalan April, wajar kalau realisasi masih kecil,\" kata Agus.
Melihat sektor realisasi program pembangunan fisik yang serapannya masih sangat minim, Agus meminta kepada SKPD terkait untuk segera bergerak. Lelang-lelang fisik segera dilakukan agar pengerjaannya tidak mepet ke akhir tahun. Belum lagi akhir tahun selalu bertepatan dengan musim hujan yang bisa berpengaruh terhadap hasil pekerjaan.
\"Nanti kita minta tim evaluasi percepatan penyerapan realisasi anggaran yang diketuai asisten Ekbang bergerak. Kita dorong agar penyerapan anggaran dipercepat,\" pungkasnya. (sep)