RAKYATCIREBON.ID - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat, kini tengah meneliti kandungan titik semburan lumpur di Blok Desa, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Plt Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jabar, Arip Budiman menuturkan, pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel kandungan mineral yang terjadi di titik semburan lumpur tersebut. \"Tadi kita sudah lakukan pengambilan sampel dari titik semburan,\" kata dia, Rabu (2/6).
Dikatakannya, sampel yang diambil yakni lumpur, suhu, air dan batu yang selanjutkan akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan pasti dari semburan.
\"Kita sudah lakukan pengambilan bahan-bahan yang akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui pasti kandungannya, suhu di semburan itu aja 50 derajat,\" ungkapnya.
Dari hasil pantauan di sekitar wilayah semburan tersebut, terdapat sejumlah hewan mati akibat kandungan dari semburan itu. \"Tadi kita sudah lakukan pemantauan di mana ada burung, jangkrik dan ikan yang mati akibat semburan,\" ujarnya.
Masih kata dia, pada tahun 2014 lalu, pihaknya sempat melakukan pengujian kandungan semburan tersebut yang berupa uap. Nantinya, akan dilakukan sinkronisasi data antara kandungan pada tahun 2014 dengan kandungan pada tahun ini yang bercampur dengan air akibat hujan.
\"Tahun 2014 memang kita sudah lakukan penelitian. Tapi saat itu hanya uap aja. Kalau sekarang ada airnya akibat hujan yang nantinya kita akan lakukan sinkronisasi,\" tutur dia.
Dia memastikan semburan tersebut berbahaya bagi manusia. Di sekitar lokasi itu tercium kandungan minyak tanah yang sangat menyengat. \"Hewan aja pada mati. Apalagi bau minyak tanah sangat menyengat dan ini sangat berbahaya bagi manusia,\" ucapnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Cipanas, Maman Sudirman mengatakan jika semburan tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. \"Saya lahir pada tahun 70\'an dan semburan ini sudah ada,\" kata dia. (yog)