RAKYATCIREBON.ID - Proses persalinan seorang wanita muda tak beridentitas berlangsung dramatis. Dari semula ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya wilayah Kecamatan Lelea dengan kondisi sangat memprihatinkan, hingga terselamatkannya ibu dan bayi perempuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, wanita muda tak beridentitas itu awalnya ditemukan warga dalam keadaan tergeletak di pinggir jalan raya pada Minggu (23/5) lalu. Warga yang memastikan dari jarak dekat sangat jelas mendengar suara rintihannya, juga melihat kondisinya memprihatinkan dan bagian perutnya seperti orang hamil. Seketika itu warga berusaha melakukan upaya pertolongan dengan menghubungi nomor layanan Dokter Masuk Rumah (Dokmaru).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr H Deden Bonni Koswara MM membenarkan adanya penanganan proses persalinan terhadap wanita tak beridentitas tersebut. Pihaknya yang menerima laporan masyarakat langsung mendatangi lokasinya. Saat itu tim yang diterjunkan menduga wanita yang tergeletak adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Meski demikian tetap harus dilakukan upaya pertolongan.
“Usia mungkin sekitar 25 sampai 30 tahunan, tapi kita tidak bisa memastikan karena ODGJ. Dilihat kondisinya memprihatinkan, kaya orang kesakitan. Diperkirakan masyarakat kan apakah ini mau melahirkan karena hamil atau sakit apa, untungnya masyarakat cepat menghubungi nomor layanan Dokmaru,” jelasnya, Kamis (27/5).
Dalam upaya pertolongan di lokasi, tim sempat kewalahan karena wanita itu terus mengamuk. Lalu dengan dibantu pemerintah kecamatan dan desa setempat berhasil membawanya ke RSUD Indramayu untuk mendapatkan penanganan khusus. Setelah diobservasi dan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan dokter kejiwaan, wanita ODGJ tersebut kemudian melahirkan pada Rabu (25/5) malam. “Saat tiba di rumah sakit kondisinya belum waktunya melahirkan, jadi harus menunggu. Alhamdulillah ibu dan bayinya selamat. Bayinya perempuan lahir pukul 19.45 WIB dengan berat badan 2.300 gram,” terangnya.
Meski ibu dan bayi itu selamat, lanjut Deden, keduanya masih harus menjalani perawatan intens di ruang berbeda. Ibunya dirawat di Ruang Malgova khusus ODGJ, dan anaknya di ruang perawatan khusus bayi. “Perawatannya dipisah. Kondisi ibunya sering ngamuk-ngamuk,” sebutnya.
Deden menegaskan, program Dokmaru yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Indramayu dipastikan untuk melayani bidang kesehatan seluruh elemen masyarakat. Tidak terkecuali ODGJ. “Seperti yang disampaikan bupati, intinya program Dokmaru ini untuk kemanusiaan. Programnya menyasar semua kalangan masyarakat,” pungkasnya. (tar)