RAKYATCIREBON.ID - Meskipun berjalan dengan berbagai hambatan, proses vaksinasi lanjut usia (lansia) di Kota Cirebon terus dilakukan, setelah tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengakui, progres vaksinasi terhadap lansia masih sangat kecil. Sehingga upaya untuk mendorong percepatan terus dilakukan.
\"Progres vaksinasi nakes sudah selesai, pelayanan publik bahkan sudah 120 persen. Nah lansia ini yang masih sedikit,\" ungkap Agus saat diwawancarai, kemarin.
Dijelaskan Agus, untuk progres vaksinasi terhadap lansia, dari target sekitar 36 ribu sasaran, baru sampai di angka 25 persen. Sehingga masih banyak target yang harus dikejar.
Beberapa kendala yang ditemui dalam mengejar target vaksinasi lansia, di antaranya dipengaruhi oleh distribusi dosis vaksin yang terbilang lambat. Belum lagi soal pemahaman masyarakat lansia yang masih belum banyak mengetahui informasi mengenai vaksinasi yang menjadi program pemerintah.
\"Kenapa lambat? Yak arena distribusi vaksin yang lambat. Kemudian pemahaman di masyarakat tidak ada yang mengorganisir. Makannya, kita dekati langsung. Termasuk upaya mendekati yang bukan lansia tapi punya saudara lansia. Beli satu dapet dua lah,\" jelas Agus.
Namun demikian, lanjut Agus, dari hasil evaluasi, vaksinasi di Kota Cirebon masuk dalam kategori cepat. Dan lima besar Kota dan Kabupaten di Jawa Barat yang capaian vaksinasinya secara keseluruhan tinggi.
\"Kalau total kita sudah 65 persen, dari 64 ribu total target. Kita termasuk yang cepat, masuk lima besar di Jabar,\" lanjut Agus.
Untuk mengejar target yang belum tersasar, termasuk di sektor lansia yang capaiannya masih rendah, untuk distribusi vaksin pihaknya tidak bisa intervensi. Sehingga hanya bisa menunggu. Namun disamping itu, penguatan pemahaman terhadap masyarakat akan dimaksimalkan. Sehingga kesadaran masyarakat, khususnya lansia bisa meningkatkan capaian vaksinasi ke depan.
\"Untuk ngejar, tunggu distribusi vaksin. Tingkatkan pemahaman masyarakat. Tapi saat ini pelayanan publik distop dulu, karena akan terus nambah,\" pungkasnya. (sep)