RAKYATCIREBON.ID - Istri Ketua Badan Pembina Organisasi dan Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Dr Ir HE Herman Khaeron MSi, dr Hj Ratnawaty MKKK, belakangan ini sering hadir di agenda Partai Demokrat bersama masyarakat di Kota Cirebon. Ratna disebut-sebut siap menjajal Pilwalkot Cirebon 2024 mendatang, usai kalah di Pilkada Indramayu 2020 lalu.
“Istri saya itu sekarang jadi vote getter bagi Partai Demokrat. Meraih simpati dengan caranya sendiri. Saya bebaskan beliau. Kemarin itu (di Pilkada Indramayu) dipaksa maju oleh Pak Budi (Sri Budiharjo Herman, red). Betul itu,” ungkap Hero – sapaan akrab Herman Khaeron di Hotel Prima Kota Cirebon, Sabtu (22/5).
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu menegaskan, tidak akan melarang Ratna untuk ikut dalam bursa pencalonan menuju Pilwalkot Cirebon. Sebaliknya, sebagai suami, dia mendoakan dan mendukung yang terbaik bagi istrinya. Jika begitu, Partai Demokrat kini memiliki tiga nama dengan reputasi mentereng yang akan berebut tiket dari DPP.
“Tergantung situasi. Tapi yang jelas, Partai Demokrat itu sekarang sudah ada tiga kader yang siap maju di Pilwalkot Cirebon. Ada Pak Andru (Handarujati Kalamullah, red), Pak Budi, dan Bu Ratna,” tuturnya.
Hero mengatakan, dengan track record kemenangan di dua edisi pilwalkot terakhir, pihaknya menargetkan dapat mengusung calon walikota dan menang. Selain itu, merujuk pada kepemimpinan salah satu kader terbaik Partai Demokrat, Drs H Nashrudin Azis SH sebagai walikota dua periode.
“Targetnya cawalkot dong. Masak dua periode punya E1, mau turun ke E2? Apalagi pilkada nanti tidak ada incumbent,” katanya.
Sementara itu, Ratna menyampaikan, tak menutup kemungkinan dirinya akan ikut bertarung di Pilwalkot Cirebon. Namun ia akan bersikap realistis. Jika hasil survei menunjukkan popularitas dan elektabilitas dirinya tertinggi, ditambah DPP Partai Demokrat menugaskannya, maka Ratna tidak akan menolak untuk diusung.
“Kemarin di Indramayu juga karena memang saya diminta, awalnya oleh masyarakat. Makanya nanti kita lihat dulu hasil surveinya seperti apa, itu yang akan jadi pijakan,” kata Ratna. (jri)