RAKYATCIREBON.ID - Juha (80) diusianya yang sudah tidak muda masih kuat berkeliling berpuluh-puluh kilometer sambil mengayuh sepeda tua. Warga Jatiserang, Kecamatan Panyingkiran, Majalengka itu mencari payung rusak untuk diperbaiki.
Dibagian belakang sepedanya tersimpan payung-payung rusak untuk di ambil kawat atau yang lainnya guna mengganti kerusakan milik konsumen.
Selain itu tas lusuh berisi sejumlah peralatan untuk memperbaiki payung seperti obeng, gergaji, gegep dengan beragam ukuran dan jenis, kawat tali dan sebagainya.
“Terus dijalani mudah-mudahan ada payung yang mau diperbaiki,” kata Juha kepada Rakyat Cirebon, Kamis (20/5).
Dia mengaku sudah 40 tahun lebih menekuni usaha jasa perbaikan payung tepatnya sejak tahun 1980. Dulu jasa memperbaiki payung hanya ratusan rupiah saja, karena harga payung juga murah.
Sekarang jasa perbaikan payung mencapai ribuan rupiah, antara Rp5 ribu hingga Rp15 ribu tergantung kerusakan yang ada.
“Paling mahal ongkos perbaikan Rp15 ribu, kalau terlalu mahal nanti konsumen malah bisa jadi mending membeli daripada memperbaiki. Jadi ya tidak bisa mahal,” kata Juha.
Sehari dia bisa memperoleh uang antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu tergantung banyaknya orang yang meminta jasa perbaikan.
Untuk mendapatkan uang sebanyak itu dia berangkat pagi sekitar pukul 06.00 WIB dan kembali ke rumah sekira pukul 16.00 atau terkadang lebih.
Sekarang walaupun hujan sudah mulai reda, perbaikan payung tetap ada. Terlebih begitu memasuki musim penghujan perbaikan cukup banyak sehingga pendapatanpun bisa mencapai Rp100 ribu lebih.
“Namanya rezeki tak bisa di tebak, untung-untungan, ketika musim hujan juga adakalanya hanya memperoleh Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per hari, “ kata Juha.
Dia menyusuri jalan dan gang ke kepelosok dengan sepedanya. Ketika jalan menajak sepedanya dituntun karena sepedanya tidak menggunakan gigi.
Ketika cape dia duduk di teras penduduk sambil menawarkan jasanya. Ketika daerah yang dituju cukup jauh seperti ke Talaga, Cikijing dan Cingambul, atau ke Jatigede, Sumedang dia naik elf. Di tempat yang dituju baru berjalan kaki menyusuri pemukiman.
“Kalau jauh naik sepeda cape tidak mungkin ke kejar,” ungkapnya.
Selama bekerja menjadi jasa servis payung dia mengaku telah menghabiskan empat unit sepeda. Kerusakan sepeda hampir rata-rata dari pelk atau rantai yang rusak atau keropos karena terlalu lama hingga tidak bisa dipertahankan.