RAKYATCIREBON.ID - Antusiasme warga datang ke Alun-alun Majalengka terbilang tinggi. Tidak hanya warga Majalengka, mereka yang datang ke alun-alun yang baru diresmikan beberapa pekan lalu oleh Gubernur Ridwan Kamil juga diketahui dari luar daerah.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran dari pemerintah akan adanya klaster alun-alun. Bahkan, kunjungan ke alun-alun itu sempat menjadi sorotan warganet di media sosial.
Untuk mengantisipasi lahirnya klaster alun-alun, Pemkab Majalengka setempat berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Langkah tersebut di luar imbauan yang sering disampaikan lewat pengeras suara.
\"Pemerintah daerah mengantisipasi atau meminimalisir adanya klaster di sini. Daripada nanti terjadi klaster, jadi kami minimalisir dengan adanya penyemprotan disinfektan ini. Setiap hari,\" ujar Kabid Penegak Perda Satpol PP Majalengka Adis Irman Pramana, Kamis (20/5).
Dari pengakuan pengunjung yang datang, jelas dia, mereka mengaku berasal dari sejumlah daerah di luar Majalengka. Selain dari Ciayumajakuning, pengunjung juga diketahui datang dari wilayah Priangan.
\"Dari Indramayu, Cirebon. Bahkan dari Sumedang, Subang, dari Tasikmalaya (Priangan) juga ada. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan test rapid antigen,\" jelas dia.
Adis menyampaikan, pihaknya sejak awal Ramadan kemarin, sudah melakukan hal tersebut. Penyemprotan dilakukan dengan cara menggunakan mobil pemadam kebakaran (Damkar) maupun secara manual.
\"Petugas menggunakan APD dengan membawa alat semprot dan berkeliling ke seluruh titik alun-alun. Kita lakukan setiap hari,\" ucapnya.
Adis menambahkan, adanya masukan untuk menunjukkan hasil tes rapid antigen bagi para pengunjung alun-alun, pihaknya akan tampung hal itu.
Ia pun mendukung, agar alun-alun tidak terlalu menimbulkan kerumunan, terlebih di akhir pekan. \"Kita tampung itu, akan disampaikan ke atasan,\" katanya. (hsn)