RAKYATCIREBON.ID - Bangkai kapal KM Barokah Jaya yang terlibat tabrakan dengan MV Habco Pioneer pada awal April 2021 lalu ditemukan di Laut Karimun Jawa. Namun keberadaan 13 anak buah kapal (ABK) yang belum ditemukan sampai saat ini masih misterius.
Dari informasi yang diperoleh, bangkai kapal nahas itu ditemukan di perairan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada Sabtu (17/4). Saat ditemukan oleh nelayan, kapal asal Pelabuhan Etetan di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu itu posisinya terbalik. Letaknya sekitar 3 mil selatan kepulauan Karimun Jawa.
Setelah dilakukan penyelaman oleh nelayan, di dalam kapal tidak ada satu pun dari 13 ABK yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Dari bangkai kapal itu hanya ditemukan dokuken yang menyebutkan bahwa kapal berbobot mati 29 gross ton (GT) itu adalah KM Barokah Jaya.
Oleh nelayan, bangkai kapal itu ditarik ke pulau terdekat. \"Saat ini bangkai kapal KM Barokah Jaya sudah diamankan di pesisir sebelah barat Pulau Karimun Jawa,\" jelas Komandan KP IX 2008, Bripka Jemiyo dalam pesan tertulisnya.
Sementara itu, dari dokumen yang ditemukan tercatat nama kapalnya adalah KM Barokah Jaya, jenis kapal penangkap ikan GT 29, tanda selar GT 29 Nomor 820/Da. Kapal berangkat dari Wilker PSDKP Eretan, Indramayu tujuan melaut dengan jumlah ABK 31 orang. Data lainnya menyebutkan pemilik kapal bernama Tohir dengan alamat Blok Condong RT 002/003, Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Seperti diketahui, tim SAR gabungan secara resmi menghentikan proses pencarian terhadap 13 anak buah kapal (ABK) tabrakan kapal yang belum ditemukan pada 11 April 2021. Di hari ke-9 setelah ada perpanjangan 2 hari untuk proses pencarian, berbagai unsur SAR yang dilibatkan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan para korban di area pencarian yang sudah ditentukan.
Empat orang yang ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia semuanya berjenis kelamin laki-laki asal Kabupaten Indramayu. Yaitu jenazah Nomor DVI 0234/RSBI/002 teridentifikasi berdasar tanda medis, tanda medis gigi dan property yang digunakan adalah Leman (71) warga Blok Waled RT 02/09, Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, sesuai data AM NO 006. Berikutnya jenazah Nomor DVI 0234/RSBI/001 teridentifikasi berdasar tanda medis, dan property yang digunakan yaitu Toeron (80) warga Jalan Mayor Dasuki RT 09/03 Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, sesuai data AM NO 16.
Kemudian jenazah Nomor DVI 0234/RSBI/003 teridentifikasi berdasar tanda medis, tanda medis gigi dan property yang digunakan bernama Misja (43) asal Blok Song RT 001/004 Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu, sesuai data AM NO 14. Dan jenazah Nomor DVI 0234/RSBI/004 teridentifikasi berdasar tanda medis, tanda medis gigi dan property yang digunakan adalah Eka Permadi alias Adi (16) asal Desa Eretan Wetan RT 01/04, Kecamatan Kandanghaur, sesuai data AM NO 0017.
Sedangkan 13 korban yang belum ditemukan, yaitu H Tohir, Ali, Sutarno, Iman, Soleh, Alfa, Abdul, Danus, Kusnandar, Saroni, Tara, Empu, dan Iyas. Sementara 15 korban selamat adalah Supriyanto (43), Asep (39), Amran (15), Udin (60), Onyun (14), Hanip (14), Renal (13), Reyhan (16), Feri (18), Onyun/Radi (14), Eriyanto (16), Tarjo Cipir (45), Yudi (18), Agus (40), dan Tatang (35). Korban selamat semuanya berasal dari Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. (tar)