RAKYATCIREBON.ID - Semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Blok Lojiawi, Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, dalam pembangunan maupun pengamanan wilayah melalui Siskamling, patut mendapatkan acungan jempol
Pasalnya, kampung tersebut mampu membeli sebuah mobil minibus senilai Rp148 juta sebagai kendaraan siaga kampung.
Untuk operasional masyarakat di kampung tersebut. Yang hebatnya lagi anggaran pembelian kendaraan tersebut diperoleh dari hasil dana kencleng sebesar Rp500 per hari yang disimpan masyarakat di setiap bumbung bambu yang dipasang di depan rumahnya. Yang akan dikumpulkan oleh masyarakat yang mendapatkan giliran ronda atau siskamling.
Menurut Kepala Desa Ujungberung, Haris AMD, sehari warga mampu mengumpulkan sedikitnya Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Kemudian, uang tersebut dikumpulkan dan ditabung oleh bendahara RW.
Setelah empat tahun, baru dibuka dan ternyata terkumpul lebih dari Rp150 jutaan. Kemudian, dibelikan sebuah mobil minibus, yang nantinya akan digunakan untuk membantu kepentingan masyarakat kampung Lojiawi.
“Selain itu, masyarakat juga mampu membayar petugas keamanan (hansip, red) sebesar Rp1,2 juta setiap bulanya, sebagai jasa pengamanan wilayah,” kata Haris saat penyerahan kendaraan operasional kepada ketua RW Lojiawi, kemarin.
Kapolres Majalengka didampingi Kapolsek Sindangwangi AKP Deni R dalam kesempatan itu mengaku kagum dengan semangat kebersamaan masyarakat di kampung Lojiawi.
Dia menilai aksi itu menjadi aksi pertama di Kabupaten Majalengka, bahkan mungkin di Jawa Barat. Sehingga patut mendapatkan apresiasi.
“Ini merupakan sebuah terobosan yang sangat bagus dan mungkin bisa dicontoh warga lainya, selain menjaga keamanan bersama, ternyata juga bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” ucapnya.
Senada dengan Kapolsek, Camat Sindangwangi Drs H Dedi Supardi menambahkan, apa yang dilakukan masyarakat Blok Lojiawi menjadi kebanggaan bagi Kecamatan Sindangwangi, dan Kabupaten Majalengka.
Apalagi, ia mendengar ada masyarakat yang mampu membeli mobil dari hasil ronda dan kencleng Rp500 per hari.
“Kuncinya kebersamaan, dan kebersamaan itu indah karena ternyata bisa menghasilkan hal yang optimal dalam membangun sinergitas dan kepedulian. Dan keberhasilan masyarakat Lojiawi ini tentunya menjadi kebanggaan kita semua, dan bisa bermanfaat serta bisa berkelanjutan,” ucapnya.
Namun yang terpenting tentunya hal lainya juga perlu dipikirkan bersama, termasuk administrasi. “Agar jelas kepemilikannya, maupun biaya perawatannya, imbuhnya. (pai)