RAKYATCIREBON.ID - Pasca terjadinya insiden baku tembak antara aparat dengan terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu (31/3) sore, pengamanan di Mapolres Indramayu diperketat. Setiap pengunjung dilakukan pemeriksaan intensif hingga pengawalan oleh petugas bersenjata saat memasuki mapolres.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang membenarkan adanya peningkatan sistem pengamanan di kantornya tersebut. Selain kendaraan pejabat utama tidak diperbolehkan masuk. Para pengunjung hanya berjalan kaki ketika memasuki pintu gerbang markas Polres Indramayu.
\"Sesuai SOP. Parkirnya di luar. Kita lakukan penjagaan ekstra, keluar masuk satu pintu. Untuk mobil dan pejalan kaki kita bedakan,\" jelasnya didampingi Wakapolres, Kompol Galih Wardani.
Terhadap setiap pengunjung, personel yang disiagakan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh dan barang bawaan. Bahkan pemeriksaan juga menggunakan alat metal detektor. Setelah ditanya tujuannya, petugas bersenjata lengkap melakukan pengawalan untuk memastikan benar-benar tidak ada tujuan kriminalitas.
Disinggung pemeriksaan terhadap pengunjung perempuan yang dikhawatirkan seperti kejadian di Mabes Polri, pihaknya telah menyiagakan personel polwan. Langkah ini disiapkan untuk pemeriksaan tubuh. \"Sesuai protap kami di Polres Indramayu ada piket pelayanan masyarakat yang anggotanya ada dari polwan,\" sebut kapolres.
Peningkatan sistem pengamanan dilaksanaka pula di semua obyek vital fi wilayah hukum Polres Indramayu. Langkah ini disertai koordinasi dengan pihak-pihak terkait secara intens. \"Kami juga melaporkan perkembangan situasinya secara berkala ke polda,\" terangnya.
Seperti diketahui, pada Juli 2018 lalu Mapolres Indramayu menjadi sasaran aksi terorisme. Bom panci yang dibawa pelaku gagal meledak. Namun aparat yang berjaga ketika itu berhasil menyarangkan timah panas ke tubuh pelaku yang berhasil kabur bersama isterinya.
Dan dalam pelariannya sebelum tertangkap, dua benda yang disebut-sebut bom dibuang di areal persawahan wilayah Sliyeg dan di Sungai Cimanuk wilayah Sukagumiwang. Pelaku yang mendapat perawatan di RS Polri Dr Sukamto, Kramatjati, Jakarta Timur beberapa hari kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. (tar)