Sahrul menuturkan, ia tidak membayangkan kondisi di desa yang dekat dengan lokasi kejadian. Bahkan ia pun memilih menyelamatkan ibunya ke Indramayu kota. \"Ibu ngungsi, tadi sudah saya bawa. Saya nunggu rumah, takut ada maling,\" ucapnya.
Sementara itu, suara ledakan tersebut terdengar hingga puluhan kilometer. Bahkan kobaran api hingga langit memerah maupun kepulan asap hitam pekat pun, terlihat dari jarak yang sangat jauh. \"Pantesan tadi ada suara ledakan. Langitnya terang banget tapi warnanya merah,\" kata salah satu warga di Kecamatan Jatibarang, Erwanto.
Sementara itu, Manager Communication Relation & CSR RU VI, Cecep Supriyatna saat dihubungi melalui sambungan telepon menyatakan, penyebab kejadiannya belum bisa dipastikan.
Pihaknya masih konsens pada penanganan kejadian dan proses evakuasi korban. \"Saya masih di jalan mau nyampe lokasi. Apinya masih besar, itu di tangki kilang. Teman-teman sedang berusaha melakukan pemadaman,\" jelasnya.
Disinggung ada tidaknya korban jiwa, pihaknya masih melakukan upaya-upaya penanganan. \"Korban ada, tapi kita belum tahu dari dalam atau dari luar kilang,\" pungkasnya. (tar)