Akibat kejadian tersebut, kata dia, selain ratusan rumah warga yang terendam banjir, puluhan hektare area persawahan juga tergenang air, sehingga petani terancam gagal panen.
\"Hingga saat ini, kita belum punya data yang riil berapa hektare sawah yang terdampak banjir. Tetapi hingga sekarang ini kita sedang melakukan pendataan sawah yang terancam gagal panen tersebut,\" ucapnya.
Pihaknya juga saat ini tengah mengeneralisir area persawahan yang tergenang banjir tersebut dan semoga terdaftar di Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
\"Jika area persawahan yang terdaftar di AUTP tersebut gagal panen. Maka para petani akan mendapatkan bantuan subsidi dari AUTP,\" ujarnya.
Ia menuturkan banjir pada musim penghujan tahun ini, bukan banjir yang terparah. Melainkan, penyebabnya normalisasi pada sungai.
Oleh karena itu, dia berharap kepada Pemerintah Daerah agar bisa memanggil lembaga-lembaga berwenang soal sungai yang saat ini airnya meluap, sehingga bisa segera melakukan normalisasi sungai.
Iman menambahkan saat ini pihaknya juga tengah fokus untuk memberikan bantuan kepada korban banjir. Karena, di DKP3 ada Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).
\"Sehingga kami tengah mempersiapkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir di Majalengka berupa bantuan beras,\" tukasnya.(hsn)