RAKYATCIREBON.ID-Refocusing anggaran pemerintah daerah mengakibatkan penanganan jalan berlubang di Kabupaten Majalengka menjadi terhambat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Jalan, Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Majalengka, Deni Rahman kepada Rakyat Cirebon, Selasa (16/3).
Walaupun terkendala pihaknya mengklaim tetap mengupayakan penambal jalan rusak di beberapa titik guna mencegah terjadinya kecelakaan akibat jalan berlubang.
“Untuk jalan rusak yang statusnya tanggung jawab Kabupaten, sudah ditanggung sebagian oleh UPT Kebinamargaan PUTR Majalengka,” ujar Deni.
Namun, kata dia, penanganan di musim hujan seperti ini sifatnya hanya sementara. “Penambalan di musim hujan hanya sementara,” ujarnya.
“Secara umum APBD kita belum berjalan, kemarin kena refocusing lagi. Nanti kalau inputan SPDnya (Surat Penyediaan Dana) sudah masuk semua, DPAnya (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) keluar, nanti kita tangani lagi secara keseluruhannya,” sambungnya.
Selain itu, Deni mengatakan Dinas PUTR Majalengka juga sudah mengajukan perbaikan jalan provinsi kepada balai bina marga.
“Melalui surat resmi maupun secara informal juga sudah kami tempuh, dan kata pihak balainya sendiri beberapa titik di wilayah Majalengka itu sudah ada di DPAnya, cuma kita juga belum dikasih tembusan ruas mana saja yang harus ditangani tahun sekarang,” jelasnya.
Tapi sebelum pelaksanaan anggaran tahun 2021 berjalan sesuai DPA pihak balai juga mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi yang bolong-bolong.
“Selama ini saya pantau juga ada usahanya lah dari pihak balai untuk yang jalan provinsi maupun jalan nasional nya juga yang Kadipaten-Cirebon,” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka, Ruchyana mengatakan, sedikitnya jika ditotalkan ada 20 kilometer jalan rusak.
Jalan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan khususnya wilayah Utara Majalengka.
\"Ya, tapi yang paling panjang di Jatitujuh, karena di wilayah tersebut banjir paling parah. Ketika kami kemarin koordinasi ada sekitar 20 kilometer jalan kabupaten yang rusak akibat hujan deras,\" ujar Ruchyana.
Ia menjelaskan, tingkat kerusakan di Kecamatan Jatitujuh itu diperkirakan di atas 30 persen.
Hal itu juga yang membuat masyarakat mengeluh terkait banyaknya jalur yang berlubang ketika melintas.