RAKYATCIREBON.ID–Tadinya, lahan seluas satu hektare itu dipenuhi tumpukan sampah.
Sama seperti tempat lainnya di sebuah kampung kebun bambu di sebuah perkampungan, akrab dengan sejumlah tumpukan sampah.
Kesadaran buang sampah dan ketiadaan tempat pembuangan akhir (TPA) adalah faktor klasik, yang hingga kini masih menjadi budaya.
Itu fakta mayoritas. Meski tidak semua kebun bambu, selalu dijadikan titik pembuangan sampah.
Dit empat lain, justru malah menjadikan kebun bambu menarik untuk dijadikan spot foto yang instagramable. Bumi Awi Marerang. Itulah namanya.
Bumi Awi Marerang Dusun Isser Desa/Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa Barat ini mengusung konsep wisata keluarga. Menyatu dengan alam.
Saat ini, di Bumi Awi Marerang sedang dibangun kolam renang. Anak-anak dan orangtua bisa tambah betah di wisata bernuansa alam pohon bambu.
Spot instagramable, dengan gantungan besek bambu, juga ada pawon emak alias dapur jaman dulu, saung tangga, gazebo dan warung-warung kopi menambah suasana rekreasi lebih hidup.
Jejeran belasan payung berwarna warni itu menggantung seperti hantu. Menambah eksotis nuansa wisata alam yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka.
Payung-payung berwarna itu diikat dengan benang tali khusus, sehingga, sepintas, belasan payung itu terlihat terbang mengapung.
Kasat mata pandangan mata kita, yang melihatnya spontan menilai takjub dan heran. Setelah dilihat lebih dekat, ada logika pengetahuan tentang payung yang menggantung itu.
Penggagas dan pelopor wisata Bumi Awi Marerang ini, nyatanya lahir dari kalangan perempuan. Warga sekitar yang tinggal di dusun Iser. Prihatin dengan kondisi lahan kebun bambu yang banyak sampah.
Kemudian, ia menggambarkan konsep, lantas disodorkan kepada ibu-ibu seumurannya. Kata sepakat kemudian direalisasikan dalam bentuk tindakan nyata.
“Mulailah Agustus 2020, kami bersih-bersih di sini. Kami hanya sekumpulan ibu-ibu, emak-emak yang ingin mengubah suasana kebun bambu ini,” ungkap Wiwin Nurwiyanti, pencetus dan penggagas Bumi Awi Marerang kepada Rakyat Cirebon, Selasa (2/3).
Pihaknya juga telah membangunkan masyarakat dusun Isser untuk mengembangkan usaha camilan kerupuk. Cemilan ini terbuat dari bahan tunas bambu yang disebut iwung.