RAKYATCIREBON.ID- Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd belum bisa memastikan apakah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara tatap muka atau tidak, pada Juli mendatang.
Hal itu mengingat kasus Covid-19 yang hingga saat ini masih fluktuatif.
Di Kabupaten Majalengka, beberapa kali kasus tersebut stagnan. Namun, di lain waktu kerap terjadi lonjakan yang cukup tinggi. Hingga mencapai angka puluhan orang berstatus sebagai terkonfirmasi positif Covid-19 baru.
\"Semuanya masih prediksi. Dulu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mewacanakan Januari harus tatap muka. (kasus) Covid naik kan? Tarik lagi,\" kata Karna, Senin (1/3).
Karna menegaskan, tidak mau ambil risiko kasus covid terus melonjak dengan penerapan KBM tatap muka itu. Alih-alih buru-buru memutuskan untuk memberlakukan KBM tatap muka, Karna mengaku memilih untuk melihat situasi yang ada lebih dulu.
\"Jadi, saya kira lihat situasi. Tidak akan dipaksakan sebuah keadaan yang akan membahayakan peserta didik ketika terjadi kenaikan terkonfirmasi. Jadi melihat situasi,\" jelas dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan nantinya akan diterapkan teori on-off. \"Ketika (kasus) naik kita off (KBM tatap muka). Ketika (kasus) lagi menurun, kita on-kan (KBM tatap muka). Kita lihat situasi aja. Kita akan kaji,\" jelas Karna. (hsn)