Kartu Tani Belum Bisa Digunakan

Jumat 26-02-2021,09:00 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID - Pemberlakuan kartu tani masih menjadi problem. Pasalnya, sampai saat ini kartunya belum jadi. Kalau pun ada, kartunya belum aktif. Sementara kegiatan petani, tidak bisa berhenti.

Persoalannya, kartu tani itulah yang menjadi jalan bagi para petani mendapatkan pupuk dengan harga murah. Kalau tidak memilikinya, petani terpaksa harus mengeluarkan uang lebih, untuk mendapatkan pupuk.

\"Tidak sedikit kartu tani yang belum aktif. Ada beberapa kartu tani yang aktif namun kuota pupuk subsidi kosong,\" kata Pemilik Kios Pupuk Suranenggala, Nurlaela Karim.

Ia pun mempertanyakan ketika data petani telah masuk ke Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), namun Kartu tani tidak aktif apa gunanya Kartu Tani.

Rupanya, pemberlakuan kartu tani dari Kementrian Pertanian itu, sudah menunjuk pihak bank. Yakni Mandiri. Untuk mengaktifkan kartu tani, hanya bisa dilakukan oleh mandiri.

\"Tapi, saat dikonfirmasi, pihak bank malah meminta harus petani langsung yang mengaktifkannya ke Bank Cabang Mandiri. Padahal pengaktifan masal bisa dilakukan. Jadi lagi-lagi apa gunanya kartu tani, kalau pihak yang diajak kerja sama tidak kompeten,\" keluhnya. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC PDIP, Dr Sophi Zulfia SH MH menjelaskan soal kartu yang belum aktif, dimungkinkan proses pendataan belum tuntas. Kalaupun ada yang belum terdata, perlu dibenahi segera.

Prosesnya itu, bisa melewati Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sehingga, ketika telah terdata, kebutuhan pupuknya akan terlihat. Karena aturannya, penggunaan pupuk ini harus sesuai dengan takaran dan ukuran.

\"Kan ada takarannya. Ada kriterianya. Berapa sih, kebutuhan tiap lahannya. Sudah ada standarnya. Soal pendataan bisa melalui Poktan Gapoktan. Berbasis desa. Supaya akurat,\" kata dia.

Sehingga, kedepan tidak sampai terjadi lagi adanya petani yang tidak terbagi pupuk subsidi. Sebenarnya, ketika telah terdata penerima pupuk bersubsidi, kalaupun belum aktif tidak mengurangi jatah pupuk subsidi, dari pemerintah. Artinya petani tidak perlu khawatir, tidak kebagian pupuk.

PDIP sendiri jargonnya sebagai partai wong cilik. Persoalan petani, menjadi perhatian khusus internal PDIP. Makanya, ia pun mengimbau agar petani bisa membuat sendiri pupuk organik. Selain baik untuk tanaman, juga baik untuk pemulihan tanah.

\"Kedepan harus ada program pelatihan pembuatan pupuk organik. Saya rasa dapat membantu para petani ketika terjadi kelangkaan pupuk. Petani bisa mandiri,\" pungkasnya. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait