Rekayasa Jalan; Lebih Nyaman Tapi ke Pasar Mambo Jadi Lebih Jauh

Selasa 16-02-2021,22:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Penerapan rekayasa lalu lintas dilakukan oleh Pemkab Majalengka menuai pro kontra.

Terutama untuk ruas jalan di depan Pendopo Bupati hingga Pujasera, maupun beberapa jalan sekitar Pasar Mambo.

Sebagian menilai langkah yang dilakukan Pemerintah cukup baik, dalam menciptakan ketertiban dan keindahan kota.

Terutama di sekitar lokasi obyek vital (Obvit). Termasuk di sekitar gedung negara Pendopo dan perkantoran lainya.

Sulatri (35), warga Majalengka mengaku, dengan rekayasa lalu lintas tersebut, arus lalu lintas terutama di sekitar Pendopo Bupati menjadi lebih tertib, indah dan nyaman.

Selain itu, kata dia, kondisinya lebih nyaman. Karena di lokasi itu selain tidak ada lagi para pedagang kaki lima (PKL), juga dipenuhi sejumlah fasilitas menarik.

Seperti lampu taman, kursi taman dan lainya yang bisa digunakan masyarakat untuk beristirahat, sekaligus rekreasi.

“Saya rasa kebijakan ini sangat tepat, karena wajah kota Majalengka menjadi semakin indah dan cantik,” ujar Sulatri.

Namun, sebagian lain menilai kebijakan tersebut dinilai kurang tepat. Banyak warga yang harus memutar arah cukup jauh jika ingin ke pasar Mambo.

“Padahal, sebelum ada rekayasa lalu lintas tersebut, warga yang ingin ke pasar mambu, mereka bisa langsung belok kanan dari arah jalan KH Abdul Halim,” tandasnya.

Kini, kata dia, warga harus menuju Pujasera kemudian berbelok arah dan berputar kembali, sehingga jaraknya semakin jauh.

“Padahal untuk ruas jalan Pasar Mambo tidak perlu ditutup, untuk memudahkan masyarakat beraktivitas. Sehingga kami tidak perlu memutar cukup jauh jika ingin ke pasar Mambo,” katanya.

Kadishub Majalengka, Eddy Noor menjelaskan, pengaturan satu arah di sekitar Pujasera hingga Pendopo Bupati Majalengka itu, bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan. “Tujuannya, agar lebih tertib,\" katanya.(pai)

Tags :
Kategori :

Terkait