RAKYATCIREBON.ID- Agenda perayaan Cap Go Meh sebagai akhir dari rangkaian tahun baru Imlek di Kota Cirebon tidak akan digelar tahun ini. Keputusan ini, untuk menekan risiko penularan Covid-19.
Acara itu biasanya bisa mengundang ratusan hingga ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Ang Kim Efendi selaku Biokong Wihara Dewi Welas Asih mengatakan, ditiadakannya perayaan Cap Go Meh tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor : 443/07- PEM tentang perpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional dalam rangka penanganan Covid-19.
\"Mengantisipasi adanya kerumunan massa, dan mengikuti kebijakan wali kota Cirebon, kami tiadakan tradisi Cap Go Meh di Kota Cirebon. Jadi masyarakat Cirebon harap maklum,\" katanya, Selasa (16/2).
Efendi menuturkan, ritual-ritual sembahyang seperti biasa tetap dilakukan di Wihara Dewi Welas Asih.
Cap Go Meh adalah penutupan tahun tikus masuk ke tahun kerbau. Dia berharap, Cap Go Meh tidak dimaknai sekadar arak-arakan saja dan senang-senang saja.
Namun di tengah pandemi covid-19, menjadi pembelajaran bahwa keprihatinan itu belajar dari tahun-tahun sebelumnya untuk lebih baik lagi.
Masih kata Efendi, rangkaian perayaan Imlek terpaksa dilaksanakan secara sederhana di Vihara Dewi Welas Asih tanpa adak-arakan.
\"Meski demikian kami berharap makna perayaan Imlek tetap terasa dan bermakna,\" lanjutnya.
Perlu diketahui, perayaan Cap Go Meh biasa dilakukan kegiatan arak-arakan rupang atau patung dewa dewi dari berbagai vihara.
Kegiatan kirab budaya yang digelar setiap tahun ini, menjadi agenda tahunan yang selalu menarik perhatian warga dalam maupun luar Cirebon.
Cap Go Meh dan perayaan Imlek sendiri menjadi libur nasional sejak era Presiden RI KH Abdurahman Wahid. Dan sejak reformasi, ini dalah kali pertama ditiadakan.
Biasanya, arak-arakan dimulai dari Wihara Dewi Welas Asih yang berlokasi tak jauh dari kawasan kota tua Cirebon, kirab budaya Cap Go Meh menyusuri jalan-jalan Kota Cirebon. (rdh)