Isni Dzulhijjati, Antusias Dalami Sintren

Senin 15-02-2021,17:45 WIB
Reporter : suwandi
Editor : suwandi

SETAHUN pernah tinggal di Cirebon, Isni Dzulhijjati terpikat kearifan lokal yang ada di kota wali. Tak tanggung-tanggung, mojang asal Bandung ini menjadikan salah satu seni tradisional Cirebon  sebagai tema utama dalam tugas akhirnya di perguruan tinggi.

Ya, sudah sepekan lebih Isni berada di Cirebon untuk menggarap film dokumenter tar Sintren. Tari yang melambangkan kekuatan dan harga diri seorang perempuan. Menurut Isni, ketertarikannya pada Sintren bermula saat observasi budaya Cirebon yang memiliki nilai-nilai filosofis.

Dari situlah, Isni mengetahui adanya Sintren. Ditambah lagi, dari obeservasinya, Sintren justru kurang dikenal oleh generasi milenial. Padahal Sintren telah ada sejak ratusan tahun. Sebagai seni tradisional yang sering dipentaskan di berbagai acara pada masa lampau.

“Saya ingin mengangkat Sintren ini supaya lebih dikenal khususnya oleh generasi milenial,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi Telkom University Bandung ini.

Keprihatinan Isni memang wajar. Saat ini, hiburan modern sudah semakin menjamur. Ditambah gempuran teknologi yang memungkinkan generasi milenial lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait