RAKYATCIREBON.ID - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka, Agus Syuhada mengungkapkan adanya resiko dan beban berat apabila Pilpres, Pilkada dan Pileg serentak dihelat pada tahun 2024.
Menurutnya, pelaksanaan serentak pesta demokrasi itu besar kemungkinan akan mempengaruhi kualitas dan integritas pemilihan, serta potensial memicu terjadinya kekacauan teknis manajemen kepemiluan.
\"Dari sisi teknis dan beban serta isu, Pilkada tidak feasible (tidak memungkinkan) untuk digelar pada 2024,\" kata Agus saat diskusi di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar PWI Kabupaten Majalengka di kantornya, Jalan Gerakan Koperasi, Majalengka Wetan, Rabu (10/2).
Menurut dia, apabila tidak ada perubahan undang-undang, pileg dan pilpres 2024 akan dihelat pada April, sedangkan pilkada pada November. Menurutnya, tenggang ini lebih pendek dibandingkan Pemilu 2019 yang berjarak sepuluh bulan dari Pilkada 2018.
Rentang waktu yang sangat dekat itu akan memicu kinerja yang tidak maksimal dan bisa menimbulkan kematian di Pemilu 2019.
Menurut catatan KPU, ada 894 orang meninggal dunia dan 5.175 orang jatuh sakit. Belum lagi teknis ketersediaan logistik yang berujung pada 705 TPU harus melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU), 2.260 TPS pemilu susulan, dan 296 TPS pemilu lanjutan.
\"Beban kerja petugas KPPS sangat tinggi sebelum, selama, dan sesudah hari pemilihan. Serta adanya kendala terkait bimtek, logistik, dan kesehatan berkontribusi pada kelelahan petugas yang berakibat kematian,\" tuturnya.
Pemilu serentak apabila dipaksakan juga akan beresiko menjauhkan pemilih dengan partai politik dan berkontribusi pada krisis party id (tingkat identifikasi). Sebab, partai makin menjauh dari masyarakat dan cenderung hadir hanya ketika tahapan pemilu berlangsung.
Padahal berdasar data LSI, selama lebih dari satu dekade terakhir menunjukan bahwa party id hanya di kisaran kurang dari 15 persen.
Kendati demikian, Agus menyatakan siap apabila Pemilu akan tetap dilaksanakan pada 2024. \"Penyelenggara harus siap kapanpun Pilkada serentak digelar,\" pungkasnya.
Diskusi juga diisi oleh narasumber Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka Agus Asri, Kadis Kominfo Gatot Sulaeman, akademisi Diding Bajuri.(hsn)