RAKYATCIREBON.ID - Banjir yang merendam dua titik di jalur pantura Indramayu sejak Senin (8/2) belum ada pertanda akan surut hingga Selasa (9/2) malam. Lokasinya di jalan raya Losarang dan Kandanghaur. Para pengguna jalan yang melintas dituntut untuk ekstra hati-hati dan waspada.
Di jalan raya Losarang, genangan air setinggi 15 centimeter merendam ruas jalan sepanjang 500 meteran. Rendaman banjir mulai dari Desa Jangga sampai di sekitar Polsek Losarang.
Sedangkan genangan air di jalur pantura Kecamatan Kandanghaur terjadi mulai dari jembatan Santing sampai Karangsinom, jaraknya mencapai lebih dari 3 kilometer. Selain merendam jalur utama transportasi, banjir juga merendam ratusan rumah warga di Desa Cilet dan Desa Karanganyar.
Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi dan mendirikan tenda-tenda darurat di jalan raya. Genangan banjir semula hanya pada jalur dari arah Jakarta menuju Cirebon. Namun saat kini, banjir terjadi pada kedua jalur jalan. Meski begitu, kendaraan masih bisa melaju walaupun harus dengan kecepatan rendah karena air cukup deras sehingga menghambat laju kendaraan.
Caya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan, ketinggian air yang merendam badan jalan pantura sekitar 15 centimeter. Di sepanjang jalur yang terendam itu dilakukan pengaturan lalu lintas oleh anggota kepolisian.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, meski tergenang air jalur pantura masih bisa dilalui kendaraan. Hanya saja pengemudinya harus ekstra hati-hati dan waspada. \"Situasi lalu lintas terkendali, genangan air masih bisa dilalui kendaraan dari dua arah. Kami masih terus melakukan pengaturan lalu lintas,\" jelasnya.
Sementara itu, sehari sebelumnya arus lalu lintas jalur utama pantura di wilayah Losarang sempat mengalami kemacetan. Kondisi ini diakibatkan air dari luapan Sungai Cipanas merendam jalan dengan ketinggian 30 centimeter. Lalu lintas dari dua arah, baik dari Jakarta ke Cirebon maupun sebaliknya terjebak kemacetan hingga tidak ada pergerakan kendaraan. Warga setempat pun menjebol median jalan untuk mengurai banjir dan melancarkan aliran airnya. (tar)