RAKYATCIREBON.ID - Pemerintah Kabupaten Cirebon meminta kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirtajati, untuk meningkatkan pelayanan. Hal ini karena sering dikeluhkan oleh masyarakat
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg mengatakan, setiap musim kemarau, masyarakat selalu mengeluhkan minimnya pasokan air bersih dan sering tercemar oleh air laut, padahal air merupakan kebutuhan pokok manusia.
\"Setiap manusia pasti membutuhkan air. Tirtajati harus harus bisa menjawab tantangan permasalahan kebutuhan air yang ada di masyarakat,\" kata Imron di Kabupaten Cirebon, Senin (8/2).
Selain memberikan tekanan untuk meningkatkan pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Jati tahun ini pun tidak mendapatkan suntikan modal dari Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Menurut Imron, Perumda Tirtajati ini merupakan perusahaan sehingga tidak selalu diberikan sokongan dana.
\"Tirta Jati sifatnya bisnis dan mencari profit akan tetapi tetap ada sisi sosialnya kepada masyarakat, sehingga wajib memberikan yang terbaik,\" katanya.
Dirut Perumda Tirta Jati, H Suharyadi SE MH menyebut pihaknya mentarget pendapatan pada 2021 ini mencapai Rp50 miliar. Angka tersebut, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp20 miliar.
Beberapa cara untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang bakal dilakukan yakni menambah jumlah pelanggan sebanyak 2900, sehingga nantinya pada akhir 2021 menjadi 40.000 lebih.
Selain itu, kata Suharyadi, debit air yang semula hanya 765 liter per detik, bakal ditingkatkan menjadi 785 liter per detik terutama di wilayah ibu kota Kabupaten Cirebon.
\"Tahun ini bakal kerjasama dengan salah BUMDes yang ada di Kuningan. Perlu ditingkatkan, meskipun musim hujan, suplai air dari wilayah hulu belum maksimal,\" kata Suharyadi.
Upaya lain yang dilakukan Perumda Air Minum Tirta Jati untuk meningkatkan pendapatan yakni dengan cara menambah pelanggan dari sektor industri, terutama di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. (yog)