RAKYATCIREBON.ID - Bank Syariah Indonesia PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi pada awal Februari. Sebagai bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk.
Area Manager Cirebon BSI, Imsak Ramadhan mengatakan, dengan penggabungan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi Syariah Indonesia yang besar.
Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
BSI berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia. Pasca merger, BSI menjadi bank Syariah terbesar di Indonesia. Sampai dengan bulan Desember 2020, total asetnya mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun.
Selain itu laba terkonsolidasi BSI per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun. Dengan kinerja finansial tersebut, BSI masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
“Dari sisi jaringan, BSI didukung oleh lebih dari 1.241 kantor cabang, sekitar 2.447 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara,” ujar Imsak.
Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan oleh BSI untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri. (wan)