RAKYATCIREBON.ID - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon merilis, 5.893 hektare sawah terdampak akibat banjir yang melanda akhir-akhir ini. Jumlah seluas itu, tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon.
Ironisnya, umur sawah yang terendam sudah ditanami padi yang jarak tanamnya mulai satu minggu sampai satu bulan. Demikian dikatakan PLt Kadis Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman.
Wasman menerangkan, akibat terendamnya ribuan hektare sawah, dipastikan sebagian besar petani saat ini gagal panen. Namun, pihaknya belum bisa melakukan data resmi, berapa ribu hektare yang gagal panen.
Alasanya, masih dalam tahap pendataan. Nanti, penyuluh dan UPT membuat laporan resmi ke Dinas Pertanian.
\"Kalau perkiraan saya yang gagal panen bisa mencapai setengahnya. Tapi mudah mudahan saja prediksi saya meleset,\" ucap Wasman.
Namun menurutnya, wilayah yang paling parah berada di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala. Lebih dari 3 ribu hektare sawah di wilayah itu terendam banjir, lebih seminggu.
Masalahnya, banjir yang menggenang sawah di wilayah itu lebih dari lima hari. Untuk itu, pihaknya nanti akan mengagendakan untuk tanam ulang di wilayah tersebut.
\"Kalau yang gagal tanam ya harus tanam ulang. Nanti kami akan mengajukan ke kementerian untuk bantuan benih dan pupuk cair. Namun tidak dalam waktu dekat ini,\" terang Wasman.
Wasman menilai, terendamnya ribuan hektare sawah saat ini, karena curah hujan yang cukup tinggi akibat dampapk badai la nina. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BBWSCC, dan sudah mendapat pinjaman beko amphibi untuk pengerukan.
Dalam waktu dekat, pihaknya menyelesaikan laporan, terkait berapa sawah yang dinyatakan gagal tanam. Sedangkan 12 Kecamatan yang sawahnya terendam adalah Kecamatan Plered, Gunungjati, Jamblang, Klangenan, Susukan, Kaliwedi, Panguragan, Gegesik, Kapetakan Suranenggala, Arjawinangun dan Kecamatan Tengah Tani. (yog)