RAKYATCIREBON.ID - Karya Seni Budaya lokal, perlu dikenalkan kepada anak-anak. Untuk memupuk pemahaman dikenalkan sedini mungkin. Dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, melalui perlombaan.
Kabid Kebudayaan Disbudparpora, H Samsuri menjelaskan lomba mewarnai dipilihnya, sebagai upaya memperkenalkan seni dan budaya Cirebon kepada anak-anak. Termasuk, mengenalkan museum dan koleksinya.
“Ini masih satu rangkaian kegiatan. Segmentasinya kepada anak-anak,” ucapnya, Selasa (17/11).
Pengenalan melalui metode lomba mewarnai ini, menjadi cara efektif, agar anak-anak senang dan mau mendekat dengan museum. Tapi, uapayanya belum maksimal. Mengingat masih dalam kondisi suasana pandemi Covid-19.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya, agar keberadaan Museum Pangeran Cakrabuana (MPC) benar-benar hadir, dan dicintai.
“Lomba mewarnai ini, pesertanya dari siswa sekolah dasar. Kelas 4, 5 dan 6. Sketsanya sudah kami siapkan. Mereka tinggal mewarnai saja. Jenis sketsanya tidak sembarangan. Kita ambil salah satunya Kereta Singa Barong karya seni budaya khas Cirebon,” akunya.
Sebelum pelaksanaan, siswa diajak terlebih dulu, memasuki area museum. Mereka dipersilakan untuk berkeliling. Melihat berbagai koleksinya.
“Jadi, sebelum pelaksanaan lomba, anak-anak sudah berkeliling dulu. Melihat koleksi MPC. Sambil dijelaskan oleh pemandu,” akunya.
Pengenalan MPC itu, terus dilakukan secara berjenjang. Sebelumnya, melalui seminar hasil kajian, para pendidik mata pelajaran kesenian se Kabupaten Cirebon dihadirkan. Kini, peserta didik, dari SD.
“Dengan harapan, setelah gurunya kita kenalkan, kemudian siswanya kita ajak, lebih mendekatkan MPC kepada masyarakat. Kami sangat mengharapkan guru-gurunya itu, nantinya memperkenalkan kepada anak-anak didiknya, agar mau berkunjung ke MPC,” akunya.
Salah satu peserta lomba, Najwa mengaku senang, bisa terlibat dalam perlombaan mewarnai yang diselenggarakan Disbudparpora. Karena, menggambar sudah menjadi hobinya sejak kecil.
Terlebih, jenis perlombaannya tidak biasa, bukan untuk mengejar prestasi. Lebih kepada pengenalan khasanah kebudayaan daerah.
“Saya senang, bisa ikut lomba disini. Saya ikut, karena sudah menjadi hobi menggambar. Menang kalah, urusan nanti,” kata siswa SDN 1 Sumber, yang kini duduk di kelas V itu.
Hal serupa diakui Nita. Melalui lomba mewarnai, akhirnya mengetahui kekayaan budaya Cirebon. “Kan tadi diajak keliling. Melihat koleksi museum. Ada banyak koleksinya. Ada wayang, ada batik, ada juga alat-alat kesenian,” pungkasnya. (zen)